MOJOKERTO : Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengunjungi Puskesmas Gayaman di Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto untuk mengecek aplikasi Silacak, Minggu 1 Juli 2021. Panglima TNI meminta agar penggunaan masker dan isolasi mandiri (isoman) menjadi kebiasaan baru.
Rombongan tiba di Puskesmas Gayaman sekira pukul 10.30 WIB. Turut hadir mendampingi Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Danrem 0815 Citra Panca Yudha Jaya Kolonel Inf M Dariyanto beserta Forkopimda Mojokerto Raya.
Panglima TNI mendengarkan pemaparan empat pilar Desa Gayaman yakni Babinsa, Bhabinkamtibmas, Bidan Desa dan Kepala Desa Gayaman. Dalam pemaparannya, pelacakan kontak (tracing) Covid-19 di Puskesmas Gayaman, 1 : 29 dinilai Panglima TNI cukup bagus sembari memberikan tugas.
BACA JUGA : Ingin Program Bayi Tabung? Segini Biayanya
Panglima TNI menegaskan, jika beberapa hari lalu telah melaksanakan pelatihan secara tracer digital dan tracer lapangan. Hasilnya, empat pilar tersebut sudah menguasai aplikasi baik aplikasi Silacak maupun aplikasi Inaris. Upaya yang dilakukan adalah tracing kontak erat dan membagi kegiatan mulai entry test, klasifikasi dan konfirmasi.
“Mana yang OTG, mana yang ODG ringan. Kalau OTG maka laksanakan Isoter (Isolasi terpusat) selama 10 hari, kemudian laksanakan tes dan bebas. Sedangkan ODG ringan, laksanakan isolasi selama 14 hari dan dilaksanakan tes. Kalau sudah negatif kembali ke masyarakat,” katanya.
Sedangkan untuk tracing kontak erat, Panglima TNI meminta agar setelah diketahui data untuk dilakukan karantina selama lima hari. Setelah menjalani karantina dan tes, jika dinyatakan negatif bisa kembali ke masyarakat. Panglima TNI meminta agar hal itu benar-benar dilaksanakan di masyarakat.
“Kalau kita sudah bisa melaksanakan tracing secara baik, kita sudah memutus mata rantai penularan Covid-19 di masyarakat dan melindungi masyarakat. Kita juga menghimbau kepada masyarakat, petugas jadikan lah penggunaan masyarakat dan isolasi mandiri itu sebagai kebiasaan baru,” harapnya.
Masih kata Panglima TNI, saat merasakan gejala badan panas agar melakukan isoman sendiri dan melapor kepada bidan desa. Babinsa dan Bhabinkamtibmas saat ini juga masih menjadi petugas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang tugasnya 3M dan 3T, termasuk vaksinasi.
“Apa yang kita tahu bahwa masker dan isoman menjadi kebiasaan baru, sampaikan kepada masyarakat. Kita masih hidup bersama dengan covid, kalau kita bisa mengetahui namanya covid, bisa bebas. Termasuk petugas, tiap hari masuk. Tanggalan di rumah semua di cat hitam, tidak ada tanggal merah karena dalam kondisi seperti ini kita harus bekerja terus,” ujarnya.
Panglima TNI meminta agar petugas menjaga kesehatan sehingga harus memiliki kebiasaan baru yakni memakai masker dan isoman serta minum vitamin. Panglima TNI menyapa bidan desa yang juga hadir dalam kesempatan tersebut dan menegaskan jika tugas petugas dan tenaga kesehatan (nakes) adalah tugas mulia.
“Vaksin masih terus dilaksanakan. Masih, yang jelas kita harus menjadikan masker dan isoman itu kebiasaan baru. Kalau tracing sudah tadi didemokan. Bagus semua. Jadi petugas tracer digital maupun tracer lapangan semua berjalan. Vaksin masih dilaksanakan, per 1 Agustus datang, sebentar lagi kita laksanakan serbuan vaksin lagi,” ucapnya.
Panglima TNI menambahkan, di seluruh daerah masih melaksanakan vaksinasi dan berharap serbuan vaksinasi covid-19 nantinya bisa tercapai sampai dengan target. Di UPT Puskesmas Gayaman, kapasitas tempat tidur untuk isolasi ada sebanyak 12 bed. Saat ini, terisi delapan bed.
(ADI)