SURABAYA: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melaunching Puslatda Jatim 100/V proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara di Halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat 6 Januari 2022.
Orang nomor satu di Jatim itu memberikan motivasi kepada para atlet Jawa Timur agar semangat menjalani masa persiapan sebagai bekal tampil di multieven olaharga terbesar di Indonesia 2024 nanti.
"Tidak ada sukses yang kita capai tanpa persiapan yang baik. Oleh karena itu, persiapan melalui puslatda ini menjadi bagian penting meraih prestasi terbaik, prestasi tertinggi dan tentu biar mata memandang Jawa Timur kita dahsyat dan perkasa," pesan Khofifah.
Dengan persiapan serius, mantan Mensos RI itu optimistis semua ikhtiar yang dilakukan oleh para KONI, atlet dan pelatih dapat berbuah hasil maksimal.
BACA: KONI Gresik Target 5 Besar di Porprov Jatim 2023
"Pemprov titip pembinaan ini kepada KONI Jatim, semoga semua sehat, semoga sukses sampai pada akhirnya di PON semua sukses dan memberi yang terbaik bagi Jatim. Kami harap muncul Dari Jatim untuk Indonesia Menuju Prestasi Dunia," ucapnya.
Sementara Ketua KONI Jatim M Nabil menyampaikan apresiasi atas perhatian Gubernur Khofifah dalam memberi dukungan motivasi maupun dukungan anggaran untuk masa persiapan.
"Suntikan semangat Ibu Gubernur ini sangat penting karena kami marupakan bagian dari Pemprov Jatim yang mendapat amanat dari Gubernur dan masyarakat Jatim. Semangat ini membangkitkan semangat kami dan para atlet untuk terus memberikan yang terbaik bagi Jatim," ungkap Nabil.
Di PON 2024 nanti KONI Jatim berkomitmen untuk bisa meningkatkan prestasi. Sebelumnya di PON Papua, Jatim meraih 110 emas, 89 perak dan 88 perunggu.
Namun, Nabil mengaku bukan hal mudah untuk meningkatkan prestasi sebab secara situasi berbeda karena nomor pertandingan yang lebih banyak. Di Papua tercatat hanya 37 cabor dengan 681 nomor pertandingan di PON 2024 ada 65 cabor dengan 1033 nomor pertandingan.
"Untuk itu kami tetap menerapkan program lima pilar yang sudah ada untuk memantau kondisi atlet secara rutin. Ada juga mungkin mendatangkan pelatih asing. Termasuk akan program try out dalam maupun luar negeri karena ini untuk mengukur kekuatan," ujarnya.
Nabil menambahkan, di Puslatda Jatim 100/V ini dihuni 751 atlet dan 200 pelatih. Namun, jumlah tersebut belum fix karena nantinya ada promosi degradasi dan ada juga cabang olahraga yang masuk program pembinaan khusus, artinya mereka juga dibiayai KONI Jatim tapi tidak seperti Puslatda.
"Nantinya kalau pada Kejurnas/Pra PON mereka mendapat medali emas, maka mereka baru masuk program Puslatda. Jadi jumlah 751 atlet itu, bertambah lagi, tergantung hasil mereka di kejurnas dan Pra PON," pungkas Nabil.
(TOM)