SURABAYA: Dalam dua hari beruntun, dua perawat di Jawa Timur meninggal akibat terpapar covid-19. Keduanya tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta,
Diduga, selain faktor kelelahan yang memengaruhi imun tubuh menurun, kedua perawat meninggal karena terpapar dari pasien covid-19 yang ditangani.
Dua perawat yang meninggal dunia akibat terpapar covid-19, yakni Abdul Wahab Cahyono, 51 tahun. perawat yang bertugas di RSUD dr Haryoto Lumajang ini meninggal pada 4 Desember 2020.
Sehari kemudian, 5 Desember 2020, perawat yang bertugas di PPNI Babat Lamongan, Fandi Wachid Amin meninggal diusia muda 30 tahun.
Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Nursalam mengaku prihatin gugurnya tenaga kesehatan dalam rentan waktu yang dekat.
"Kami sudah berupaya untuk meminta para tenaga kesehatan terutama dari kalangan perawat yang bertugas langsung menangani pasien covid-19 untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan, " ujarnya.
Namun, lanjut Nursalam, ada faktor lain seperti kelelahan juga memengaruhi imun tubuh menjadi menurun. Sehingga rentan terpapar covid-19, terutama dari pasien covid-19 di ruang isolasi khusus maupun ruang perawatan di rumah sakit.
"Kedua perawat yang meninggal dunia ini, tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta, " ucapnya.
Hingga 6 Desember 2020, perawat di Jawa Timur yang meninggal dunia akibat covid-19 sebanyak 41 perawat.Mmereka berasal dari Surabaya sebanyak 11 perawa dan Sidoarjo ada empat perawat meninggal.
Disusul Tuban, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Tulungagung, Kota Probolinggo dan Gresik masing-masing dua perawat.
Selain itu, Kota Malang, Sampang, Kabupaten Malang, Pamekasan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Bondowoso, Lumajang dan Lamongan masing-masing satu perawat. Sedangkan jumlah perawat yang terkonfirmasi positif covid-19 mencapai 1.685 perawat.
(TOM)