Adalah Sersan Kepala Jaka Permana Dwi Saputra dan Sersan Kepala Eka Septiadi. Mereka menciptakan karya inovatif di bidang pertahanan untuk mendukung alat utama sistem pertahanan Republik Indonesia, khususnya di tubuh TNI Angkatan Laut.
Ide awal pembuatan drone dua media ini untuk membantu prajurit TNI dalam melaksanakan pengintaian pergerakan musuh ataupun misi sabotase. Kemudian, keduanya pun mulai merakit dan mendesain drone tersebut dan butuh waktu sekitar satu tahun bagi Jaka dan Eka untuk menyelesaikan projek tersebut.
"Kami berfikir, data intelejen menentukan keberhasilan dalam suatu peperangan. Untuk itu dibutuhkan alat yang bisa memantau daerah lawan tanpa diketahui baik pengintaian di udara maupun di bawah air," kata Serka (nav) Jaka Permana Dwi Saputra.
Jaka mengatakan drone tersebut bisa diterbangkan sejauh lima kilometer dengan kecepatan 60 kilometer per jam. Sedangkan jika di bawah air, drone mampu menyelam di kedalaman sementara 50 centimeter.
Inovasi keduanya ini mampu menghantarkan mereka lulus dari tugas akhir kuliah Prodi Diploma 3 Jurusan Teknik Elektronika Senjata STTAL Surabaya.
Sementara itu, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono yang menghadiri wisuda sekaligus melihat pameran tugas akhir tersebut memberikan apresiasi atas karya kedua mahasiswa ini.
"Karya inovasi hasil penelitian ini bisa dikembangkan lebih jauh dan lebih sempurna terutama untuk mendukung misi-misi bawah air," katanya.
(ADI)