GRESIK : Ratusan warga di Gresik,Jawa Timur memprotes dengan mendatangi kantor kredit FIF cabang Gresik. Mereka memprotes lantaran menjadi korban penggelapan kredit yang tiba-tiba menjadikan mereka debitur kredit motor, padahal membeli secara cash.
Kasus penggelapan dana tunai pembelian sepeda motor di Gresik terus berlanjut. Kantor asuransi FIF kembali didatangi puluhan konsumen dan perangkat desa. Mereka meminta pertanggung jawaban FIF yang mengorbankan sekitar 200 orang untuk menjadi nasabah atau debitur tanpa konfirmasi.
Korban penggelapan didampingi asosiasi kepala desa Kabupaten Gresik mendiskusikan masalah ini melalui pertemuan tertutup. Namun korban tidak mendapatkan jawaban pasti terkait nasib tunggakan mereka.
Diakui asosiasi kepala desa Gresik, Nurul Yatim pihak FIF mengaku kesalahan ada di pihak mereka. Namun nasib ke depan korban yang menunggak hutang di FIF masih gamang.
"Pihak FIF tidak dapat menjamin pengembalian BPKB yang seharusnya didapat korban yang sudah membayar lunas pembelian sepeda motor mereka," ungkapnya.
Sayangnya setelah pertemuan tertutup dengan korban, pihak FIF tidak bersedia ditemui untuk dikonfirmasi dengan alasan masih menggelar rapat khusus mengenai kasus ini.
Korban penggelapan mengaku membeli sepeda motor setahun lalu dengan transaksi tunai, namun BPKB belum juga diterima. Belakangan diketahui nama salah satu korban yang bernama Misbachul Azis, tertera sebagai debitur FIF.
"Padahal saya tidak pernah mengajukan kredit kendaraan dan menandatangani akad kredit di FIF cabang Gresik," terangnya.
Asosiasi kepala desa mendata jumlah korban FIF di seluruh Gresik. Terdata sebanyak kurang lebih 200 korban yang mengalami nasib serupa dengan Azis. Kasus ini masih menggantung meski korban dan AKD Gresik mendatangi kantor FIF cabang Gresik. Rencananya kasus ini juga akan dilaporkan ke DPRD Gresik dan pihak berwajib.
(ADI)