JAKARTA: Tiga usulan Indonesia mengantasi konflik Israel-Palestina dilontarkan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi dalam pertemuan khusus Majelis Umum PBB di markas besar PBB, Kamis, 20 Mei 2021.
Pertama, ialah dihentikannya kekerasan dan tindakan militer untuk menghentikan jatuhnya korban jiwa. Pada saat yang sama, Retno menuntut Majelis Umum untuk mengupayakan genjatan senjata.
"Segala cara harus ditempuh untuk menghentikan eskalasi ini dengan segera. Lebih dari itu, kita semua harus mencegah terjadinya kekejaman yang sama di masa depan. Hal ini berhubungan dengan wewenang Majelis Umum untuk memonitor dan memastikan keamanan rakyat Palestina di wilayah yang terokupasi," katanya.
Usulan kedua yang disampaikan Retno ialah, Majelis Umum harus memastikan perlindungan akses kemanusian untuk masyarakat sipil Palestina. Menurutnya, menyelamatkan kehidupan ialah tanggung jawab pokok bersama.
BACA: Bocor! 279 Juta Data Penduduk Indonesia Dijual
"Setiap menit kita semua di sini bermusyawarah yang oleh karena itu bukan berarti nyawa masyarakat Palestina harus hilang. Saya mengajak Majelis Umum, bersama-sama agen maupun aktor lainnya untuk mengambil satu langkah ke depan, untuk menyediakan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Palestina," imbuhya.
Langkah ketiga yang perlu ditempuh, kata Retno, ialah diupayakannya negosiasi multirateral. Negosiasi yang kredibel menurut Retno sangat penting demi terciptanya kedamaian bersama. Retno juga mengatakan, Majelis Umum memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk memastikan terciptanya negosiasi damai antar kedua belah pihak.
"Kita tidak boleh membiarkan masyarakat Palestina kehilangan kesempatan dan menerima ketidakadilan begitu saja di sisa hidupnya. Ketidakadilan ini harus dihentikan sekarang juga. Kita harus terus mendukung rakyat Palestina untuk mendapat kemerdekaan dan keadilan," tegas Retno, dalam pertemuan yang disiarkan langsung di laman PBB tersebut.
(TOM)