SURABAYA. Di tengah pandemi Covid-19, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan prosesi wisuda tahun 2020 secara daring, Sabtu 31 Oktober 2020.
Dari total 855 mahasiswa yang di wisuda, 609 diantaranya merupakan mahasiswa Prodi Kedokteran. Sementara wisudawan lainnya, beradasl dari berbabgai prodi bidang kesehatan.
Yerdiri dari 138 Lulusan Profesi Ners, 56 lulusan Diploma III Keperawatan, 53 Diploma III Kebidanan, 52 DIV Analis Kesehatan, 176 S1 Keperawatan, 42 S1 Pendidikan Dokter, 38 S1 Kesehatan Masyarakat, 43 S1 Gizi, 21 S1 Akuntansi, 26 Lulusan S1 Manajemen, 19 S1 Sistem Informasi, 57 S1 PGSD, 12 S1 Pendidikan Bahasa Inggirs dan 111 S1 PG PAUD dan 11 dari Program Magister Keperawatan Terapan.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng menyampaikan beberapa pesan wisudawan, bahwa tujuan primer dan tertinggi dari pendidikan adalah peningkatan (tarbiyah) nilai kesucian manusia dalam fitrahnya yang dianugerahkan oleh Allah SWT.
Melalui pendidikan ini diharapkan menjadi pribadi yang semakin dekat (taqorrub) kepada Sang Pencipta, Allah SWT. Serta menjadi pribadi-pribadi yang berakhlaq mulia, berbudi pekerti luhur.
"Guna menopang tujuan primer itu, pendidikan mempunyai tujuan sekunder, yaitu sebagai investasi modal manusia (Human Capital investment), dengan dua macam dampak positif. Pertama, ialah dampak peningkatan kemampuan kerja dengan keahlian dengan keahlian atau kompetensi dan profesionalisme. Saudara-saudara diharapkan orang-orang yang ahli atau kompeten dan professional di bidang-bidang sesuai dengan pilihan saudara, seperti teknologi, kesehatan, manajemen, keguruan, dan sebagainya," ujarnya.
Jazidie menambahkan, dampak kedua dari tujuan sekunder pendidikan adalah meningkatnya kemampuan untuk berpikir dan bertindak rasional, untuk menyerap informasi dalam jumlah yang besar, dan untuk menyusun informasi itu secara sistematis, agar dapat digunakan secara efektif, kemudian mampu mengartikulasikannya dalam bahasa yang fasih dan kuat.
"Dengan kata lain, pendidikan akan membuat saudara menjadi orang-orang yang rasional, logis, sistematis dan luas cakrawala berpikirnya serta mendalam wawasannya, terlepas dari apapun disiplin ilmu yang saudara pilih. Saudara-saudara diharapkan menjadi orang dengan kemampuan berpikir orde tinggi (higher order thinking)," tambahnya.
(TOM)