BANGKALAN: Tidak pastinya nasib kompetisi Liga 1, membuat manajemen Madura United memutuskan membubarkan tim. Keputusan itu diumumkan Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, lewat akun instagramnya
"Pemain kita bubarkan. Kami tidak ingin larut dalam pandemi ini. Ketidakjelasan ini sulit diungkap untuk sekedar berharap," tulis pria yang akrab dipanggil AQ ini, Senin malam 28 Desember 2020.
Dalam situasi kompetisi tak pasti, tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu ingin fokus pada evaluasi internal. Salah satunya mengejar lisensi klub profesional AFC.
"Kini saatnya klub melakukan pembenahan dengan membenahi administrasi dan infrastruktur yang menjadi syarat AFC dan FIFA. Saya minta kepada direksi dan Manager club untuk membenahi sistem administrasi internal dan melakukan konsolidasi perbaikan, " ujar AQ lagi.
AFC Club Licensing adalah proses standarisasi dan verifikasi kualitas manajemen klub sepakbola profesional. Ada lima kriteria penilaian yakni dari sisi olahraga, infrastruktur, personel dan administrasi, legal dan keuangan.
"Saya minta kepada direksi dan Manager club untuk membenahi sistem administrasi internal dan melakukan konsolidasi perbaikan. Terutama sisi adminstrasi, infrastruktur dan pendukung lainnya dengan membangun, merenovasi tempat latihan Madura United Football Academy," tulis AQ.
Tempat latihan Madura United Football Academy ditagertkan selesai Februari 2021 dan bisa digunakan untuk training ground sesuai standart AFC & FIFA.
"Semoga bulan Februari 2021 sudah bisa digunakan untuk training ground yang baik sesuai standard AFC & FIFA. Nanti Manager-Coach RD (Rahmad Darmawan) dapat segera siapkan tim (pemain) setelah ada kejelasan dari PSSI, " tutupnya.
(TOM)