Warga Desa Miliarder Tepis Anggapan Bangkrut, Bisa Hidup dengan Deposit Bank

Rumah megah salah satu warga di Desa Sumurgeneng yang memperoleh ganti rugi  proyek kilang minyak GRR Tuban (Foto / Metro TV) Rumah megah salah satu warga di Desa Sumurgeneng yang memperoleh ganti rugi proyek kilang minyak GRR Tuban (Foto / Metro TV)

TUBAN : Pemberitaan tentang kondisi desa miliarder Tuban yang terpuruk akibat hidup hedon ditepis warga. Mereka menegaskan tak menyesal telah menjual tanah dan memperoleh ganti rugi dari proyek kilang minyak GRR Tuban itu. Hidup mereka kini masih bergelimang harta, bahkan mereka bisa hidup dari deposite bank.

Pembebasan lahan untuk proyek kilang minyak GRR Tuban menjadi berkah bagi masyarakat Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Sebab, mereka mendapatkan ganti untung yang cukup besar, sehingga bisa memperbaiki perekonomiannya. Bahkan, beberapa di antara mereka juga bisa mereka juga bisa membeli tanah lagi untuk bercocok tanam agar tidak kehilangan mata pencaharian.

Selebihnya, uang hasil pembebasan lahan digunakan untuk membangun rumah atau membeli kendaraan untuk keperluan sehari-hari. Mereka sadar, bahwa uang hasil pembebasan lahan harus dikelola dengan baik agar tidak habis begitu saja. Minimal mereka bisa membeli sawah pengganti agar tetap bisa bertani.

Baca Juga : Oknum Guru SMA Jember Rasis Terhadap Siswa Papua, Begini Respon Khofifah

Salah seorang warga Darsono, salah satunya. Uang ganti untung sebesa Rp5,2 miliar dari pembebasan lahan untuk proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft, dia belikan lahan sawah yang lebih luas, meski harus berpindah tempat.

"Dulu lahan saya yang dibebaskan 1 haktere. Alhamdulillah sekarang bisa saya belikan lahan 2 hektare," katanya.

Darsono mengaku tidak ada masalah soal pendapatan. Ekonomi berjalan lancar, malah lebih dari sebelumnya. Dia menambahkan, lahan baru yang dia beli juga tidak jauh dari lokasi sebelumnya. Lahan tersebut dia tanami jagung dan padi. Bahkan untuk tananam jagung, dalam waktu dekat sudah memasuki masa panen.

"Dari uang ganti untung, selain untuk beli tanah, juga saya belikan dua unit mobil untuk anak saya. Salah satunya Pajero," katanya.

Bahkan anggapan jika warga setempat tidak bisa mengelola keuangan ditepisnya. Setiap bulannya, dia bisa hidup dari bunga bank yang ia depositkan. Sehingga pemberitaan yang selama ini beredar tidak benar.

"Kami juga tidak kalap. Sebagian uang pasti kita tabung untuk hidup anak cucu kami," tandasnya.

 

 


(ADI)

Berita Terkait