Budidaya Jahe Merah Organik di Karung Bekas Beromset Ratusan Juta

Jahe merah milik para petani di Magetan siap dipanen (Foto / Metro TV) Jahe merah milik para petani di Magetan siap dipanen (Foto / Metro TV)

MAGETAN : Sejumlah petani di Magetan, mulai membudidaya tanaman jahe merah di lahan pekarangannya. Mereka memanfaatkan karung bekas sebagai media tanam di tengah sempit lahan. Hasil panen petani langsung dibeli perusahaan jamu untuk produksi obat-obatan. 

Seperti yang dilakukan Aris Wahyudianto, Warga Desa Cepoko, Kecamatan Panekan. Saat ini, Aris menanam 2 ribu tanaman jahe merah organik dengan media karung bekas di lahan samping rumahnya. 

Agar tumbuh sehat, jahe merah ini selalu disiram 3 hari sekali dan diberi pupuk organik. Tak lupa disemprot daunnya dengan menggunakan campuran air kencing kambing dan air kelapa. 

Menurut Aris, ia sudah satu tahun menggeluti budidaya jahe merah organik. Ia sengaja menanam jahe merah di media karung bekas agar nutrisinya tidak keluar dan tanamannya tumbuh subur. 

"Selain itu pertumbuhannya juga lebih cepat," katanya. 

Untuk setiap satu pohon jahe merah, mampu menghasilkan 3 kilogram hingga 5 kilogram jahe merah atau  6 ton hingga 10 ton  sekali panen. Jahe merah ini biasa dipanen saat usia 10 bulan hingga 1 tahun. Omzetnya mencapai ratusan juta. 

"Satu kilogram jahe merah dijual dengan harga antara Rp 40 ribu hingga Rp60 ribu. Dijual ke pabrik jamu untuk diproduksi menjadi obat-obatan herbal," katanya. 


(ADI)

Berita Terkait