PACITAN: Cuaca ekstrem yang terjadi di perairan laut Pacitan, Jawa Timur sejak beberapa hari terakhir, berdampak pada sepinya tangkapan ikan nelayan. Akibatnya, pasokan ikan di pasaran menurun sehingga membuat harganya melambung.
Sepinya aktivitas jual beli ikan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan Pacitan ini sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Sulitnya mendapatkan ikan dari para nelayan membuat sebagian pedagang memilih tutup dan membiarkan lapaknya kosong.
Sementara beberapa pedagang yang masih berjualan, hanya mendapatkan stok ikan yang sangat minim dari nelayan.Kondisi itu sangat mempengaruhi harga ikan.
Ikan layur yang biasanya dijual seharga Rp 22 ribu perkilo, kini melonjak menjadi Rp 30 ribu. Sementara ikan banyar yang biasanya dijual Rp 15 ribu kini naik dua kali lipat menjadi Rp 30 ribu.
BACA: Cuaca Buruk, Nelayan Sumenep Tak Bisa Melaut
“Dari nelayan harganya sudah naik satu minggu ini. Kemarin juga sudah ada himbauan agar semua nelayan menepi, cari ikan dipinggir saja untuk dua hingga tiga hari kedepan, “ ujar Ameliana Anggraeni, salah satu pedagang.
Titin Suprihatin, pedagang lainnya mengatakan, jika pada hari biasa ia bisa mendapatkan stok ikan hingga satu kuintal lebih, namun kali ini hanya memperoleh antara 10 hingga 20 kilogram saja.
“Karena gak ada nelayan yang masuk, semuanya naik. Kalo kayak gini kan lagi sepi, biasanya kalo gak sepi dapat sekintal, “ keluhnya.
Kelangkaan ikan ini terjadi akibat cuaca ekstrem di tengah lautan, yang membuat nelayan enggan melaut. Sementara petugas keamanan pelabuhan Tamperan juga sudah menghimbau kepada para nelayan agar tidak melaut hingga kondisi aman.
(TOM)