4 Kecamatan dan 12 Desa di Blitar Ini akan Terdampak Tsunami, Mana Saja?

Peringatan peta rawan tsunami di pesisir selatan Kabupaten Malang (Foto / Metro TV) Peringatan peta rawan tsunami di pesisir selatan Kabupaten Malang (Foto / Metro TV)

BLITAR : Sebanyak 12 desa di empat kecamatan di Kabupaten Blitar masuk zona merah bencana tsunami. Potensi ini muncul bila terjadi gempa bumi Magnitudo 8,7 sebagaimana prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Empat kecematan tersebut yakni Panggungrejo, Wates, Bakung dan Wonotirto. Sedangkan 12 desa tersebut yakni Desa Serang dan Desa Sumbersih (Kecamatan Panggungrejo). Kemudian Desa Ringinrejo dan Desa Tugurejo (Kecamatan Wates), Desa Bululawang, Desa Plandirejo, Desa Sidomulyo, Desa Tumpakkepuh, dan Desa Tumpakoyot (Kecamatan Bakung).

Selanjutnya Desa Gununggede, Desa Ngadipuro dan Desa Tambakrejo (Kecamatan Wonotirto). "Sebagian wilayah desa berada di pesisir laut selatan. Terdapat tiga pantai, yakni Pantai Serang, Pantai Tambakrejo dan Pantai Jolosutro yang selama ini menjadi destinasi wisata," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Achmad Cholik kepada wartawan Kamis 10 Juni 2021.

Keempat kecamatan rawan bencana tsunami tersebut berada di kawasan Blitar Selatan. Di dalamnya ada 12 desa, yakni diantaranya "Salah satu indikator kerawanan adalah jumlah penduduk di daerah itu," kata Cholik.

BACA JUGA : Pembangunan Frontage Road Waru-Buduran Segera Dilanjutkan

Kabupaten Blitar disebut BMKG sebagai salah satu daerah yang berpotensi tsunami setinggi 18-29 meter jika terjadi gempa berkekuatan magnitudo 8,7. Dalam waktu 20-24 menit gelombang besar akan mencapai daratan. Sementara titik tertinggi gelombang, yakni 26-29 meter berada di wilayah pesisir Kabupaten Trenggalek.

Pemkab Blitar, kata Cholik terus berkoordinasi dengan BMKG. Sosialisasi terkait mitigasi bencana juga ditingkatkan. Sosialisasi menyasar kelompok muspika dan perangkat desa yang diharapkan dilanjutkan ke masyarakat. Masyarakat diminta untuk tetap tenang. "Masyarakat diminta tidak resah menyikapi informasi terkait potensi tsunami. Namun tetap waspada," terang Cholik.

Bupati Blitar Rini Syarifah menghimbau masyarakat Kabupaten Blitar tidak panik. Masyarakat juga dihimbau terus mengikuti update perkembangan informasi. Hingga saat ini upaya antisipasi mengurangi resiko bencana gempa dan tsunami terus dilakukan. "Yang dilakukan pemerintah daerah saat ini adalah meningkatkan sosialisasi sekaligus mengkampanyekan budaya mitigasi ke masyarakat," ujarnya.

Sementara belum lama BMKG Pusat juga mengunjungi Pantai Tambak Rejo di wilayah Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. BMKG meninjau kesiapan jalur evakuasi serta fasilitas pendukung lain, yakni rambu peringatan, piranti Early Warning System serta titik kumpul.

 


(ADI)

Berita Terkait