Heboh, Sungai Bawah Tanah Ditemukan di Area Tambang Batu Kapur Tuban

Penampakan sungai bawah tanah di Tuban (Foto / Istimewa) Penampakan sungai bawah tanah di Tuban (Foto / Istimewa)

TUBAN : Temuan sungai bawah tanah membuat heboh warga Tuban. Sungai dengan debit air cukup deras itu ditemukan di dalam gua di area tambang batu kapur Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Gua tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pekerja tambang pada saat bekerja menggergaji batu kumbung bersama rekannya.

Saat itu mereka mendengar gemuruh air mengalir deras, muncul dari lubang kecil di tempat mereka menambang. Karena penasaran, Suwarto (35) bersama penambang lain membuka lubang kecil itu hingga sekitar 60 setimeter. Setelah lubang dapat di masuki, mereka terkejut karena di bawahnya terdapat sungai dengan aliran air yang cukup deras dan jernih.

Gua sedalam lima meter dan panjang sekitar 50 hingga 70 meter itu sontak menjadi perhatian para penambang serta warga sekitar. Berbekal tangga, warga turun untuk melihat isi dalam gua. Satu per satu warga masuk dan merasakan segarnya air sungai bawah tanah yang ada di dalam gua.

"Kaget juga pas di dalam ternyata ada sungainya. Airnya jernih dan debit airnya besar," kata penambang batu kapur, Candi Saputra, Sabtu 15 Juli 2023.

baca juga : Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran Setinggi 3.676 Meter

Warga sekitar, Darsilo, mengatakan, sebelum gua ditemukan, warga mengetahui ada sumber mata air muncul dari lubang batu kapur tersebut. Namun, setelah musim kemarau seperti saat ini, air sumber yang muncul menghilang, hingga akhirnya di temukan gua yang di dalamnya ada sungai bawah tanah.

"Kalau musim hujan itu muncul sumber air, dari lubang kecil. Muncrat ke atas hingga dua meter. Tak tahunya di bawahnya ada gua dan sungai bawah tanah," tuturnya.

Sementara itu, Chief Instruktur Hikespi, Mahipal Unirow Tuban, Cucuk Widiarto, mengatakan, gua baru yang ditemukan tersebut kemungkinan sudah pernah terbuka. Namun tertup material bekas galian tambang. Selain itu, gua ini memiliki aliran sungai bawah tanah yang belum diketahui ujungnya secara pasti.

"Aliran sungai bawah tanah ini membuktikan bahwa desa ini merupakan daerah tandon air bawah tanah di Kabupaten Tuban. Ini harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah untuk kawasan konservasi," katanya.

Selain itu, tim penelusur gua juga meminta pada warga apabila menemukan gua serupa untuk tidak ditutup dengan material bekas tambang. Tujuannya agar tidak menutup rongga gua dan menutup aliran air yang ada. Dari hasil mapping dan data awal, kedalaman gua dari permukaan sekitar 25 meter.

Sedangkan dari titik dasar tambang kedalaman dasar gua sekitar lima meter. Sementara lebar gua sekitar 10 meter, panjang sekitar 70 meter dan kolam air sedalam dua meter.


(ADI)

Berita Terkait