NGANJUK: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) terlihat makin dekat dengan Nahdlatul Ulama. Menteri yang juga menjabat Ketua Umum PAN itu mendapat panggilan 'kyai' saat menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Pesantren Mojosari, Nganjuk, Sabtu malam, 24 Desember 2022.
Setibanya di lokasi Muskerwil NU Jatim, Zulhas yang hadir bersama Pimpinan Ponpes Sidogiri, KH. Fuad Noerhasan disambut langsung oleh Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar. Selain itu, tampak mendampangi, Ketua PAN Jatim Riski Sadig dan Wakil PAN Jatim Rahmat Santoso yang juga menjabat Wabup Blitar.
KH. Marzuki Mustamar dalam sambutannya tak sungkan menyebut bahwa Zulhas yang merupakan Ketua Umum PAN memang dekat dengan NU.
“Selamat datang juga Mendag, ini Kyai juga kalau di Lampung ini, Kyai Zulkifli Hasan, yang sekaligus juga Ketua Umum PAN. Rasa-rasanya PAN ini sekarang semakin dekat kepada NU, ketimbang yang lain,” ujar Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar yang disambut tepuk tangan riuh hadirin peserta Muskerwil NU Jatim.
BACA: Ini Nomor Urut Parpol Peserta Pemilu 2024
Disebut Kyai oleh Ketua PWNU Jatim, Zulhas hanya menanggapi dengan rendah hati dan mengaku hanya seorang lulusan Pendidikan Guru Agama (PGA)
“Pak Kyai Marzuki dan para Masyaikh yang kami hormati, saya ini hanya seorang lulusan PGA, kalau tidak merantau mungkin hanya jadi guru biasa atau P3NTR,” ujar Zulhas yang dibesarkan dalam lingkungan Muhammadiyah.
Meskipun demikian, Mendag Zulkifli Hasan menyebut dirinya bisa menjadi seperti saat ini salah satunya berkat didikan para guru yang mengajarinya sholawatan.
Lebih lanjut, Zulhas juga menyebut NU sebagai organisasi yang sangat besar serta sangat berpotensi untuk mendorong kebangkitan ekonomi umat.
“Kita semua tahu potensi NU dengan ribuan pesantrennya. Kita harus dukung NU untuk menjadi pelopor kebangkitan ekonomi keummatan, terutama lewat pesantren-presantren serta para pengusaha NU, ” ujar Zulhas .
Zulhas juga menyinggung bahwa Kemendag sendiri telah menandatanganiNota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Umat dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf di Yogyakarta, Rabu (10/08) lalu.
“Ini adalah sinergi yang baik, pintu masuk bagi kita untuk mendorong berbagai macam kolaborasi untuk kemajuan kewirausahaan pesantren. Mulai dari produksi hingga pemasaran,” katanya.
Menurut Zulhas, kalau ingin melihat Indonesia digdaya dan disegani di dunia, maka pemerintah mesti membesarkan NU dan Muhammadiyah.
"Kalau mau lihat indonesia digdaya, karena ke dua ormas tersebut adalah mayoritas bangsa ini. Kalau mereka digdaya maka digdaya pula bangsa Indonesia," tutupnya
(TOM)