JEMBER : Sebagai guru ngaji, kelakuka FS tak patut ditiru. Dia dilaporkan polisi usai memegang kemaluan salah satu santrinya. Warga Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, ini dibekuk dua jam setelah dilaporkan orang tua korban.
Ibu korban mengatakan FS diduga telah melecehkan anaknya sebanyak 3 kali. Menurutnya, sebelumnya korban tak mengaku namun setelah dipaksa, korban mengaku jujur.
“Anak saya ketakutan. Mungkin diancam,” katanya.
Ibu korban mengaku, tak hanya anaknya yang menjadi korban pelecehan oleh guru ngaji itu. Tetapi ada 4 korban lain yang juga mengaku dipegang payudara dan kemaluan.
“Sementara ini korbannya lima orang anak di bawah usia 15 tahun. Anak-anak itu sering dipegang-pegang pada bagian payudara dan kemaluan,” katanya.
Baca juga : Pendaki Gunung Arjuna Hilang
Ibu korban tak menduga FS berbuat keji terhadap putrinya yang baru berusia 10 tahun. Mereka saling kenal kendati tinggal berbeda rukung tetangga. Sang anak belajar mengaji dan les pelajaran di rumah FS selama dua tahun terakhir, sejak pandemi merebak
“Orang itu kelihatannya baik. Dia juga punya anak perempuan. Jadi saya tidak ada pikiran jelek,” kata ibu korban.
Sehari-hari terduga pelaku berjualan kerupuk, dan hidup sendirian bersama satu orang putrinya yang duduk di bangku kelas tiga SD setelah sang istri meninggal lima tahun lalu. Sebenarnya, ibu korban sudah agak curiga pada Desember lalu.
“Anak saya kok sering melamun, ketakutan. Saya tahunya dapat informasi, ada teman saya cerita. Saya tanya ke anak saya, ternyata anak saya dilecehkan,” katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jember AKP Yogi Arya Wiguna mengatakan, pihaknya masih memeriksa FS. “Sementara ada satu (laporan), tapi kami akan lihat perkembangan di lapangan apakah ada potensi korban lainnya atau memang ada saksi lainnya,” katanya.
(ADI)