SURABAYA: Sebanyak 4.366 ton beras murah berkualitas telah didistribusikan ke 38 kabupaten/kota di Jawa Timur untuk operasi pasar. Langkah ini dilakukan Pemprov Jatim bersama pemerintah daerah untuk menstabilkan harga beras.
Ribuan ton beras itu dijual dengan harga Rp45.000 per kemasan 5 kilogram atau per kilogram hanya Rp9.000. Harga itu jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium yakni Rp9.450/kg. Dimana, harga jual tertinggi kepada konsumen dari pedagang yaitu Rp47.000 per 5 kg.
"Operasi pasar ini akan mendekatkan masyarakat, dan memberikan keterjangkauan masyarakat untuk bisa mengakses beras kualitas medium," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Sabtu, 11 Februari 2023.
BACA: Stunting di Jatim Turun, Ada 500 Ribu Ibu Hamil dalam Setahun
Khofifah mengaku sebelumnya telah meninjau operasi pasar yang digelar di Pasar Pucang Kota Surabaya, dan juga di Pasar Larangan Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya realisasi penyaluran operasi pasar komoditi beras di seluruh pasar di Jatim dimulai sejak 3 Februari 2023.
Khofifah menyebut permintaan pasar untuk beras saat ini cukup tinggi. Terbukti ketika berinteraksi dengan para pedagang di pasar Taman Sepanjang Sidoarjo, kata dia, rata rata stock yang dimiliki pedagang berkurang bahkan telah habis.
"Permintaan konsumen membeli beras rata-rata per 5 kg. Situasi ini harus ditangkap oleh Bulog dengan mempacking beras dengan ukuran kemasan per 5 Kg. Sehingga untuk selanjutnya kita bersama sama memasifkan distribusinya ke masyarakat," ungkapnya.
Saat ini kata Khofifah pihaknya terus aktif meminta kepada Bupati/Walikota untuk mengintervensi stock beras, dengan mengupdate harga beras melalui Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) setiap hari.
"Kita harap, masing masing bupati/walikota bisa berkoordinasi dengan Kadivre Bulog Jatim untuk menggelar operasi pasar beras murah di masing masing daerah," ujarnya.
(TOM)