Kontingen Selam Surabaya Boyong Piala Gubernur Jatim

Kontingen Selam Surabaya menerima Piala Gubernur Jatim setelah mendulang medali terbanyak. (ist) Kontingen Selam Surabaya menerima Piala Gubernur Jatim setelah mendulang medali terbanyak. (ist)

SURABAYA: Kontingen Surabaya menasbihkan diri sebagai juara umum Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Selam Finswimming Antar Kabupaten/Kota se Indonesia memperebutkan Piala Gubernur Jawa Timur  di Kolam Renang Dispora-KONI yang berakhir Minggu, 5 Desember 2021.

Total selama tiga hari kejuaraan berlangsung,  kontingen Kota Pahlawan tersebut mengumpulkan 31 medali emas, 16 perak dan 16 perunggu. Terpaut jauh dari  Kabupaten Pasuruan yang berada di posisi kedua dan Kota Bekasi di peringkat ketiga.

Kabupaten Pasuruan mengumpulkan 16 medali emas, 10 perak, 6 perunggu. Sedangkan Kota Bekasi mengumpulkan 14 emas, 12 perak dan 11 perunggu.

BACA: Selam Jatim Juara Umum PON XX Papua! Rebut 12 Emas, Pecahkan 4 Rekornas

Kejurnas cabor selam kategori kolam ini diikuti sebanyak 800 atlet dari 13 provinsi dan 56 kabupaten/kota kota. Namun hanya 30 kabupaten/kota yang mampu membawa pulang medali yang diperebutkan.

Dalam penutupan kejurnas, Ketua Harian KONI Jatim M. Nabil didampingi Ketua Pengprov Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Mirza Muttaqin untuk menyerahkan Piala Gubernur Jatim kepada kontingen Surabaya sebagai juara umum.

Dalam kesempatan itu, Nabil menegaskan bahwa faktor pembinaan yang baik seperti pembibitan secara kontinyu membawa dampak positif dalam meraih prestasi. Dan itu sudah dibuktikan cabor selam.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Mas Mirza sebagai Ketua Pengprov POSSI Jatim yang sudah melakukan hal itu. Termasuk dengan mengadakan kegiatan baik di tingkat regional maupun nasional. Hasilnya sudah ditunjukkan prestasi selam selama ini. Hal itulah yang patut ditiru oleh cabor-cabor lain,” ucapnya.

Diakui Nabil penyiapan regenerasi sangat penting agar tidak mengalami regenerasi yang hilang. Dan, itu pernah terjadi di cabor renang Jatim ketika sukses di PON 2008 Kaltim namun gagal total di PON berikutnya di Riau.

"Karena itulah, pengalaman seperti ini harus menjadi perhatian termasuk di selam dimana beberapa atletnya sudah perlu ada regenerasi, " pesannya.

Sementara Ketua Pengprov POSSI Jatim Mirza Muttaqin menambahkan, melalui event ini memang sasarannya untuk generasi dan pembibitan.

"Hasilnya para peselam muda dari kabupaten/kota di Jatim mampu menunjukkan kemampuannya, " ucapnya.

Kejurnas selam finswimming tahun ini terus meningkat jumlah pesertanya dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya. Apalagi, dua tahun sebelumnya, kejurnas selama finswimming ini sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

 


(TOM)

Berita Terkait