Untung Mana, Beli Apartemen atau Rumah?

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: Properti menjadi instrumen investasi yang aman dan menguntungkan. Investasi properti juga lebih dinilai lebih fleksibel, karena bisa dilakukan dengan jangka pendek atau panjang.
 
Baik rumah maupun apartemen sama-sama berpotensi memberikan keuntungan besar karena harganya cenderung naik.
 
Lantas mana yang lebih untung, investasi rumah atau apartemen? Berikut ini akan dijelaskan sifat investasi rumah dan apartemen, dikutip dari Lifepal.co.id

Investasi Rumah

Hasil investasi rumah tapak didapat dari selisih kenaikan harga. Misalnya pada 2015 beli rumah seharga Rp 500 juta.
 
Rumah yang dijadikan kamar-kamar bisa mendatangkan pemasukan laiknya apartemen. Apalagi lokasinya di dekat kampus atau perkantoran, asal bukan buat layanan plus-plus.

Dalam dua tahun, ada kenaikan harga hingga Rp50 juta. Maka, harga jualnya menjadi Rp550 juta. Kenaikan harga itulah yang menjadi keuntungan investasi.
 
Artinya, keuntungan didapat hanya dalam sekali tempo, yakni saat penjualan properti. Namun hasil yang didapat langsung dalam jumlah banyak.
 
Meski begitu, investasi rumah juga bisa mendatangkan penghasilan secara periodik per bulan. Contohnya beli rumah petak kontrakan atau kos yang terdiri atas beberapa pintu.
 
Praktik ini lazim di  kota-kota besar, seperi Jakarta dan Surabaya maupun sekitar. Rumah dibikin khusus menjadi kontrakan dengan kamar-kamar atau petak-petak.
 
Hasil investasinya adalah uang sewa kontrakan yang dibayarkan tiap bulan atau tiap tahun, tergantung mana yang dipakai. Investasi dengan cara ini mirip apartemen.

Investasi Apartemen

Apartemen atau rumah susun yang dibeli sebagai investasi umumnya disewakan untuk didapatkan penghasilan secara rutin. Misalnya beli unit apartemen Rp350 juta.
 
Per bulan, unit itu disewakan seharga Rp1,5 juta. Dalam setahun, didapatkan Rp18 juta. Tarif sewa ini gak selalu naik tiap tahun.
 
Harga pasaran menjadi patokan untuk menentukan tarif sewa apartemen. Namun yang jelas hampir mustahil tarif sewa itu turun.
 
Jika berinvestasi apartemen, hasil yang didapat adalah tarif sewa secara rutin. Jika unit dijual, bisa didapatkan juga selisih dari harga pembelian.
 
Misalnya dulu beli Rp350 juta, sekarang bisa laku Rp400 juta. Selisih Rp50 juta menjadi hasil investasi. Itu belum ditambah tarif sewa yang telah diberlakukan.
 
Khusus dalam hal investasi rumah susun, mesti dibedakan antara rusunawa dan rusunami. Rusunawa alias rumah susun sederhana sewa adalah fasilitas pemerintah yang tak bisa dijualbelikan.
 
Sedangkan rusunami alias rumah susun sederhana milik bisa dijadikan milik pribadi. Karena itu, terserah pemiliknya mau dihuni, disewakan, atau dijual kembali.

 


(TOM)

Berita Terkait