Pemkab Pamekasan Gaet Unair Sukseskan Vaksin Merah Putih

Petugas TNI dari Kodim 0826 Pamekasan setiap hari terus menggelar operasi penegakan disiplin protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah itu. (Abd Aziz) Petugas TNI dari Kodim 0826 Pamekasan setiap hari terus menggelar operasi penegakan disiplin protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah itu. (Abd Aziz)

Clicks: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, menjalin kerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Hal ini dilakukan untuk menyukseskan pelaksanaan Vaksin Merah Putih di wilayah tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kekebalan komunitas warga dan mencegah penyebaran Covid-19.

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, mengatakan kesepakatan kerja sama berlangsung saat tim Rumah Sakit Unair Surabaya melaksanakan kunjungan ke Pamekasan pada akhir Juli 2022. "Kami berdiskusi seputar kesehatan dan upaya mencegah penyebaran Covid-19, lalu timbul kesepakatan bersama untuk bekerja sama," kata Baddrut Tamam, dilansir dari Antaranews.com, Kamis, 4 Agustus 2022.

Dia menerangkan Pemkab Pamekasan merasa terpanggil untuk turut membantu menyukseskan program vaksinasi merah putih tersebut lantaran beberapa pertimbangan. “Salah satunya karena vaksin ini merupakan produk dalam negeri,” kata Bupati.

Dia melanjutkan cakupan vaksinasi di Kabupaten Pamekasan kini masih tergolong rendah untuk dosis kedua dan ketiga atau vaksin penguat. Sehingga jika ada pihak-pihak yang ingin membantu menyukseskan penyebaran cakupan vaksin Covid-19 di Kabupaten Pamekasan, Pemkab wajib menyambut dan menyukseskan program tersebut.

 

Baca Juga: Stok Kosong, Ribuan Nakes di Sumenep Belum Vaksin Booster Kedua

 

“Karena ada kesamaan kepentingan. Pemkab Pamekasan berkepentingan agar kekebalan komunitas masyarakat tercipta di kabupaten ini, sedangkan Unair memiliki kepentingan yang sama,” katanya.

Manajer Hukum Rumah Sakit Unair Surabaya, Faizal Kurniawan, sebelumnya mengatakan kerja sama dengan Pemkab di Jawa Timur bukan hanya dengan Pemkab Pamekasan. Kerja sama juga akan dilakukan dengan sejumlah kabupaten lainnya.

Dia menerangkan juga bahwa Vaksin Merah Putih itu sudah menjalani uji klinis dan mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.

Menurut Faizal, Vaksin Merah Putih adalah vaksin hasil karya anak bangsa, mulai dari awal proses sampai akhir dengan melalui tahapan yang cukup panjang. Antaranya adalah uji coba tahap satu, dua, dan tahap tiga. Kemudian, akhirnya resmi diluncurkan sebagai vaksin yang aman.

“Saat ini, realisasi Vaksin Merah Putih telah melampaui 2.100 subjek dari target awal 4.000 subjek vaksinasi,” ujarnya.

“Kami melihat potensi Pamekasan di desa-desa luar biasa, dan program Pamekasan saat ini memang luar biasa. Namun, mungkin ada yang belum tervaksin sedapatnya bisa menjadi relawan subjek vaksin,” lanjutnya.

Dia pun meminta dukungan kepada Pemkab Pamekasan dan partisipasi masyarakat secara umum supaya realisasi vaksin merah putih berjalan dengan baik. Vaksin Merah Putih ditargetkan dapat diluncurkan sebelum 17 Agustus. Serta mengharapkan dapat menjadi vaksin anak negeri dan bisa bangga karena memiliki vaksin yang tidak impor, melainkan memproduksi sendiri karya anak bangsa.

Warga yang akan menjadi sasaran vaksin merah putih adalah warga Pamekasan yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Pamekasan, kini cakupan vaksinasi dosis pertama di Pamekasan mencapai 73,07 persen, dosis kedua sebesar 34,64 persen, dan dosis ketiga sebanyak 4 persen.

“Kami yakin dengan kerja sama ini, maka cakupan vaksinasi di kabupaten ini akan lebih luas lagi, dengan harapan kekebalan komunitas warga tentunya akan meningkat pula,” kata Kepala Dinkes Pamekasan, Saifuddin.


(SUR)

Berita Terkait