BLITAR : Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar mulai menggelar sekolah tatap muka, meski masih berstatus zona oranye covid-19. Sekolah tatap muka ini digelar untuk TK hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), baik negeri maupun swasta.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Blitar, untuk sekolah TK terdapat 20 sekolah, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 28 sekolah dan SMP 15 sekolah. Sesuai prosedur, proses pembelajaran tatap muka ini digelar dengan protokol kesehatan ketat, mengantisipasi penularan covid-19.
Protokol kesehatan tersebut di antaranya dengan membatasi jumlah siswa yang masuk. Untuk SMP misalnya, siswa yang diperbolehkan masuk hanya tujuh kelas. Sementara untuk SD hanya kelas 1 sampai kelas 4. Sedangkan tingkatan taman kanak-kanak, hanya siswa kelas TK B yang diperbolehkan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.
"Pembatasan ini mengantisipasi penularan Covid-19. Semua siswa juga wajib diantar orang tua dan tidak diperbolehkan membeli makanan. Untuk menghindari kerumunan, siswa yang masuk juga kami bagi dua sift," kata Kepala Sekolah SDI Blitar, Arif Murtado, Senin 22 Maret 2021.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar Samsul Hadi mengatakan, sekolah tatap muka sudah direncanakan cukup lama. Berbagai persiapan juga sudah dilakukan untuk mengantisipasi penularan covid-19.
"Bulan Januari sudah kami rancang. Endingnya, tanggal 22 Maret ini, sekolah tatap muka bisa dilaksanakan," katanya.
Sementara itu, sejumlah siswa tampak gembira bisa masuk sekolah kembali. Mereka terlihat antusias mengikuti pelajaran, meski harud dibatasi.
"Senang. Akhirnya bisa sekolah dan bertemu teman-teman," kata salah seorang siswa, Fairus.
(ADI)