Beruntung, saat para petani hendak membongkar pupuk di truk kedua petugas dari TNI/ Polri tiba di lokasi. Sehingga aksi pembajakan itu dapat dicegah.
Ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Tuban hanya tersedia tiga puluh persen dari total kebutuhan para petani, di masa tanam ini. Sehingga kebutuhan pupuk ini selalu menjadi permasalahan klasik setiap masa tanam tiba.
"Sedangkan untuk membeli pupuk non subsidi para petani tidak mampu menjangkau harganya," kata salah seorang petani, Ariyanto.
Menurut Ariyanto ia dan petani lain sangat kesulitan untuk mendapatkan pupuk. Setiap kios pupuk yang ada di desa mereka kosong. Sehingga para petani merasa kehabisan akal dan nekat menghadang truk bermuatan pupuk yang melintas di desa mereka.
"Kami terpaksa melakukan hal ini lantaran khawatir akan gagal panen," terangnya.
(ADI)