Bali: Ribuan burung pipit dalam keadaan basah berjatuhan di tanah. Bikin merinding lagi, fenemona aneh tersebut terjadi di kuburan Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
Kejadian aneh itu direkam oleh Kadek Sutika sekitar pukul 08.00 Wita, Kamis, 9 November 2021. Dia kemudian langsung menggungahnya ke media sosial Facebook. Video tersebut viral dan dibagikan ulang Facebook Denpasar Now.
"Ribuan burung pipit jatuh dan berserakan di tanah. Jatuhnya ribuan burung tersebut diduga dikarenakan hujan dan angin yang terjadi di wilayah tersebut, yang membuat sayap mereka basah," tulis akun Denpasar Now dikutip dari Facebook, Jumat, 10 September 2021.
Hujan Asam
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali telah mengambil sampel bangkai burung pipit yang mati mendadak di kuburan Banjar Sema. BKSDA Bali akan meneliti penyebab kematian burung-burung tersebut.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Bali, Prawono Meruanto menduga fenmena tersebut dipengaruhi hujan asam. Sehingga, menyebabkan burung-burung pipit itu terjatuh dan mati.
BACA: Kawanan Hiu Tutul Muncul di Perairan Lamongan
"Kalau kita bicara kondisi dan kejadian alam bisa dikatakan, bisa saja mungkin waktu hujan itu mengandung asam yang cukup tinggi," ujar dia.Prawono mengaku baru pertama kali menemui kejadian seperti itu. Meski burung pipit bukan spesies burung yang dilindungi, namun pihaknya memberi perhatian serius atas tewasnya ribuan burung pipit.
"Ini juga untuk menjawab asumsi masyarakat terhadap penyebab matinya ribuan burung ini. Sebab banyak yang berasumsi ini mati karena diracun, kita akan cari penyebab pastinya," ucap dia.
Video yang viral di media sosial itu memperlihatkan kondisi burung pipit berwarna hitam dalam jumlah yang banyak. Semuanya berserakan di sekitar pepohonan besar.
Ada beberapa burung yang masih melompat-lompat, ada juga yang mengeluarkan suara. Namun, sebagian sudah tak bernyawa.
(TOM)