SURABAYA : Memasuki era digital, kini banyak orang yang mengenal uang virtual bitcoin. Teknologi blockchain ini berkembang cepat dan masif. Lembaga-lembaga keuangan dan pemerintah bereaksi menentukan masa depan sistem keuangan dunia.
Dalam artikelnya broker global OctaFX mencatat perusahaan Amerika Serikat (AS) secara perlahan menyetujui bitcoin sebagai investasi jangka panjang yang kredibel termasuk jadi salah satu metode pembayaran yang sah. Bos kendaraan listrik Tesla, Elon Musk membuka penjualan mobilnya dengan bitcoin. Elon Musk dikenal karena advokasinya untuk teknologi baru dan minatnya pada blockchain.
Layanan pembayaran online populer, seperti PayPal mulai menawarkan cryptocurrency untuk masuk ke pasar yang sedang berkembang ini. Beberapa Platform media sosial, seperti Twitter dan Instagram baru-baru ini meluncurkan tips bitcoin bagi pengikut untuk mendukung influencer mengedukasi pengikut mereka. Tercatat, perusahaan sekaliber Goldman Sachs, yang hingga saat ini meremehkan bitcoin secara publik, kini mulai mengubah posisinya.
Bank investasi multinasional yang berpengaruh memiliki hubungan dekat dengan pemerintah paling kuat di dunia sekalipun mengumumkan pada Maret 2021 membuka tawaran investasi cryptocurrency 'spektrum penuh', termasuk bitcoin didalamnya, yang dikhususkan untuk klien pribadi.
Baca Juga : Kenapa 11 November Jadi Hari Jomblo Dunia?
Narasi dari lembaga pemerintah AS menunjukkan pendekatan yang berbeda. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan dia ingin menghancurkan pengaruh cryptocurrency dengan mendorong kapasitas Dana Moneter Internasional (IMF) lebih jauh. Banyak pakar keuangan menganggap IMF sebagai penerbit mata uang digital baru di seluruh dunia di masa depan—yang tentu saja dengan sistem terpusat.
Siapa sajakah pemain baru di industri blockchain? Meskipun banyak mengalami pergesekan keuuangan terdesentralisasi (DeFi) dan apa yang disebut platform 'kontrak pintar' di jaringan blockchain tetap memiliki banyak penerus-penerus potential dalam mempopulerkan mata uang cryptocurrency.
Ethereum adalah jaringan yang paling banyak digunakan dan yang pertama dari jenisnya. Tapi dengan kurangnya skalabilitas dan biaya transaksi yang relatif tinggi, kedua hal ini memberi peluang bagi pesaing Ethereum menyalip kepopuleran dan prioritas untuk penggunaan mata uang crypto itu sendiri. Beberapa kandidat seperti Polkadot, Cardano, Cosmos, Harmony dan lain-lain memiliki potensi yang signifikan untuk mengatasi kelemahan sistemik tersebut.
(ADI)