Butuh Rp 3,3 Triliun, DPRD Sepakat Hidupkan Lagi Kereta Api di Madura

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA:  DPRD Jawa Timur mendukung dan mendorong pembangunan kembali atau reaktivitasi rel kereta api di Pulau Madura oleh pemerintah pusat. Harapannya, bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Garam itu.

"Memang secara biaya kebutuhan biaya reaktivasi rel lebih banyak dibandingkan pembangunan tol. Jadi untuk biaya pembangunan tol per 1 kilometernya Rp180 miliar, sedangkan reaktivasi rel per 1 kilometernya Rp200 miliar," kata Anggota DPRD Jatim dari Daerah Pemilihan (Dapil) Madura Abdul Halim di Surabaya, Kamis (9/2).

Dikatakannya, keberadaan transportasi massal seperti kereta api ini dinilai efektif, efisien dan tepat waktu itu betul-betul sangat menunjang pertumbuhan ekonomi yang ada di Madura. Halim menambahkan reaktivasi rel ini sudah dalam Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan Jawa Timur. Menurutnya pembangunan Jawa Timur, 40 persennya ada di Madura.

"Tinggal yang disiapkan adalah dorongan, kajian dan anggarannya. Karena saat ini masih terkonsentrasi dengan Ibu Kota Nusantara (IKN)," ungkapnya.

BACA: Oknum Jaksa Sodomi Pelajar Divonis Delapan Tahun Penjara

Halim yang juga Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur ini, mengatakan, pembangunan tol di Madura masih wacana. Justru yang sudah ada payung hukumnya adalah reaktivasi rel.

"Hanya saja anggarannya memang besar," imbuhnya.

Diketahui Presiden Joko Widodo dalam lampiran Perpres nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, turut menargetkan reaktivasi jaringan kereta api dari Kamal (Bangkalan) hingga Kalianget (Sumenep).

Dalam lampiran perpres juga tertera nilai estimasi investasi yang dibutuhkan mencapai Rp3,37 triliun. Di sisi lain, untuk menghubungkan jaringan rel ke Surabaya, juga dibuat masterplan pembangunan Autonomous Rail Rapid Transit (ART), yang menghubungkan Pelabuhan Kamal, Stasiun Bangkalan, menuju Stasiun Pasar Turi, Surabaya, dengan estimasi investasi menvapai Rp3,59 triliun


(TOM)

Berita Terkait