Waspada Varian Baru Covid-19, Kepulangan Pekerja Migran Asal Blitar Diperketat

Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso bersama jajarannya mengikuti rapat kordinasi dengan Pemprov Jatim secara virtual. (ft/hum) Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso bersama jajarannya mengikuti rapat kordinasi dengan Pemprov Jatim secara virtual. (ft/hum)

BLITAR: Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso meminta seluruh jajarannya agar tetap waspada dalan  penanganan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang.

Selain tak ingin ada lonjakan kasus covid-19, kepulangan pekarja migran juga dihantui varian baru virus korona yang  saat ini menjadi ancaman semua negara.     

“Penanganan kepulangan PMI, kita tetap berpedoman pada aturan dari pusat berdasarkan anjuran dari Provinsi, setiap PMI yang datang di tanah air wajib mengikuti isolasi mandiri dan pemeriksaan kesehatan secara ketat sesuai dengan prokes, setelah dipastikan aman baru diperbolehkan pulang ke domisili masing-masing,” ujar Wabup usai mengikuti rapat koordinasi penanganan pemulangan PMI, WNI dan kedatangan WNA se-Jatim bertempat di Kantor Dinas Kominfo Kota Blitar, Rabu, 2 Juni 2021.

Wabub menambahkan sesuai instruksi Gubernur Jatim, PMI yang tiba di Surabaya akan diisolasi di Pemprov terlebih dahulu.  Jika sudah selesai, setiap daerah dapat menjemput warganya dan melakukan isolasi di tingkat Kabupaten maupun Kota selama tiga hari. Skema ini juga dilakukan saat sebelum lebaran.

Namun, jika di lapangan ditemui pekerja migran yang pulang tidak melalui pendataan di Pemprov Jatim, maka  disarankan untuk penanganan menggunakan metode PPKM berbasis mikro.

“Jadi saya tekankan sekalian, jika memang ada pekerja migran yang pulang tidak melalui bandara di Surabaya dan langsung menuju ke Blitar. Satgas di tingkat Desa/Kelurahan dibantu Babinsa harus benar – benar mengawal serta mengawasi supaya penerapan PPKM mikro berjalan maksimal,” tandasnya.

Orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini juga berharap para pekerja migran khususnya asal Blitar tetap mengikuti protokol kesehatan, meski harus memakan waktu lebih lama untuk bisa pulang ke kampung halaman. Kabupaten Blitar sendiri selama ini  dikenal sebagai salah satu daerah dengan angka PMI terbesar di Indonesia.

"Ini demi kebaikan bersama, kebaikan pekerja migran dan keluarganya.  Kita ingin pastikan para  pekerja migran dari Blitar sehat sebelum berkumpul dengan keluarga, " pintanya.  


(TOM)

Berita Terkait