SURABAYA: Jika Allah sudah memanggil, siapapun bisa datang ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji. Seperti dialami penjual sosis keliling di Surabaya, Rahmad Widayat. Impiannya sebentar lagi terwujud meski mengalami keterbatasan fisik dan ekonomi.
Ditemui di kawasan Rungkut Surabaya, Jawa Timur, Rahmad Widayat terlihat sibuk menyiapkan kebutuhan perlengkapan ibadah haji di dalam tas kopernya. Meski sepintas terlihat seperti orang normal, Rahmad ternyata mengalami gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder. Suatu kondisi mental yang ditandai dengan suasana hati, perilaku dan hubungan yang tidak stabil.
Namun, berkat tekad yang kuat disertai kerja keras, Rahmad yang berusia 41 tahun ini mampu mewujudkan mimpinya untuk menunaikan ibadah haji yang ia inginkan sejak 2011 silam. Rahmad sedianya berangkat haji pada 2020 lalu bersama istrinya, Endah Suciati. Namun, karena pandemi keberangkatan haji selama dua tahun dibatalkan.
BACA: Nisa, Calon Haji Termuda dari Jatim Berusia 18 Tahun
"Tahun ini karena keterbatasan kuota, saya harus berangkat haji terpisah dari istri yang baru bisa berangkat tahun depan, " ujar Rahmad.
Untuk bisa menunaikan ibadah haji, Rahmad setiap hari berjualan sosis solo keliling ke rumah-rumah warga dengan berjalan kaki. Uang hasil jualan sosis solo ditabung hingga terkumpul dan digunakan untuk membayar biaya haji.
"Saya tabung sedikit demi sedikit hasil jualan sosis, selain itu juga cuci mobil, nyapu halaman. Akhirnya terkumpul dan bisa melunasi biaya haji, " ceritanya.
Tidak mudah bagi Rahmad untuk bisa menunaikan ibadah haji, selain hanya seorang pedagang sosis keliling, ia juga mengalami ketidakmampuan menjalankan salat, menghafal, hingga melafalkan bacaan-bacaan saat menunaikan ibadah haji.
Namun dengan kesabaran sang istri, Endah Suciati yang ia nikahi sejak 2011, mengajarkannya cara salat hingga cara melafalkan bacaan-bacaan untuk ibadah haji.
"Niatnya sudah kuat, pelan-pelan saya ajari bacaan sholat dan bacaan ibadah haji, " cerita Endah Suciati.
Meski sempat khawatir karena tidak ada pendamping selama menunaikan ibadah haji, pihak keluarga tetap pasrah dan yakin Rahmad bisa menjalankan serangkaian ibadah haji. Rahmad akan bergabung dengan kelompok terbang atau kloter 37 asal Surabaya, yang dijadwalkan masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada 30 Juni 2022 dan berangkat ke Tanah Suci pada 1 Juli 2022.
(TOM)