Ogah Beli Baru, Pasar Mobil Bekas Masih Mendominasi

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat rasio kepemilikan mobil di Tanah Air masih rendah dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Rata-rata kepemilikan 99 unit mobil per 1.000 penduduk. Ini menjadi peluang bagi pelaku industri otomotif untuk berkembang dan tumbuh. Tak terkecuali di pasar mobil bekas.

Pandemi covid-19 yang saat ini masih mewabah bukan menjadi hambatan bagi pelaku usaha mobil bekas ekspansi. Digitalisasi layanan di tengah pembatasan sosial menjadi peluang bagi mereka dengan membuat platform mobil bekas. Salah satunya PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). Melalui anak perusahaannya, mereka membangun platform mobil bekas OtoDeals.

“Kami tidak pernah berhenti melihat berbagai peluang dan melakukan langkah-langkah adaptif serta inovatif dalam mengembangkan bisnis ke arah digital. Ini sebagai upaya agar perusahaan mampu berkompetisi di masa depan. Selain itu, kami juga memahami market saat ini telah merambah ke generasi yang lebih muda, lebih tech savvy, dan mengutamakan kemudahan dalam memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan,” ujar Group COO MPMX Ivan Hindarko, Rabu 22 September 2021.

Senior Manager Marketing MPMX OtoDeals, Nurfadilah menambahkan, walaupun hadir di tengah masa pandemi covid-19, pihaknya optimistis memiliki peluang di pasar mobil bekas di Indonesia yang masih sangat diminati dan diyakini akan terus berkembang.

Saat ini, sebagian besar peminat mobil cenderung mempertimbangkan nilai investment value dan kondisi finansialnya, sehingga lebih memilih membeli mobil bekas. Untuk menunjang layanan ini, OtoDeals memanfaatkan teknologi pintar Robo advisory, Otobo.

"Otobo akan mengumpulkan dan mengolah informasi calon konsumen berdasarkan data demografi, psikografis termasuk situasi keuangan dan tujuan masa depan melalui survei singkat di website. Otobo akan menemukan, menawarkan dan memberikan rekomendasi unit mobil yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan. Ini menjadikan pencarian mobil lebih mudah, hemat waktu, serta lebih personal," katanya.

Nurfadilah menyebutkan, saat ini platform perusahaan masih mencakup wilayah Jabodetabek. Ke depan akan dikembangkan di kota-kota besar Indonesia.


(ADI)

Berita Terkait