Hal ini dialami Darwati (58) Warga Desa Widang, Kecamatan Widang, Tuban. Darwati tak kuasa menahan tangis usai menceritakan pencoretan namanya dari KPM BPNT. Dia adalah satu dari puluhan keluarga miskin di Tuban yang secara sepihak dicoret.
Darwati tinggal bersama suaminya di rumah dengan ukuran 4 x 3 meter di sebuah gang sempit. Untuk bertahan hidup, ibu dua anak ini bekerja sebagai buruh tani dan berjualan tempe di pasar dekat rumahnya. Sedang suaminya bekerja mencari kangkung di sawah dengan penghasilan puluhan ribu rupiah per harinya.
Sebelum dicoret namanya, setiap bulan Darwati menerima bantuan BPNT berupa beras dan sejumlah lauk-pauk. Namun setelah namanya dicoret, ia tak lagi mendapatkan bantuan tersebut. Kondisi ini sempat membuat keluarga Darwati kesulitan untuk makan.
"Bingung harus bagaimana lagi, meski itu bantuan kecil. Tapi sangat berharga untuk keluarga kami," katanya.
Sementara itu, Kepala Dusun Widang Widodo mengatakan pihaknya telah berupaya melaporkan hal tersebut ke dinas sosial. Menurutnya, ada 10 warga miskin yang dicoret dari program tersebut.
"Saya sudah laporkan tapi belum ada tanggapan," katanya.
(ADI)