SURABAYA : Pilkada serentak makin dekat. Tak hanya sibuk kampanye, dua pasangan calon Walikota Surabaya juga melakukan penguatan internal untuk mengawal surat suara. Mereka menyiapkan ribuan saksi.
Tim pasangan calon (paslon) nomor 2 Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) misalnya, untuk mengawal pilkada mereka tengah mempersiapkan 12 ribu saksi yang akan ditugaskan di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berjumlah 5.184.
"Mereka akan mengawal dan mengamankan suara MAJU, mulai dari sebelum coblosan sampai dengan penghitungan suara di TPS, PPS, PPK hingga tingkat Kota, mereka bertangungjawab penuh setiap jenjang tahapan penghitungan suara,” ujarnya, Selasa 20 Oktober 2020.
Gus Amik mengatakan, para saksi yang dipilih berasal dari kader partai pengusung. Menurutnya, proses rekrutmen saksi ini melalui tahapan yang panjang sesuai prosedur tetap (protap). Dimana mereka harus melewati assesment, evaluasi, dan validasi.
"Sehingga kader yang terpilih menjadi saksi memiliki militansi, integritas, dan kemampuan yang handal," tegaskanya.
Terpisah, PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menggelar pelatihan untuk 10 ribu lebih untuk saksi paslon Eri Cahyadi-Armudji. Proses pelatihan dilakukan secara maraton di 154 kelurahan, selama 18-26 Oktober 2020.
“Pelatihan akan melibatkan 10.368 saksi yang tersebar di 5.184 TPS di seluruh Surabaya,” ujar Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Adi Sutarwijono.
Adi menjelaskan, pelatihan saksi sudah harus selesai akhir Oktober. Kemudian, para saksi bertugas satu bulan penuh untuk menjaring pemilih dari rumah ke rumah. Tak hanya itu, semua saksi juga harus memahami seluruh regulasi pencoblosan dan penghitungan suara di TPS.
"Memastikan, pemberian suara masyarakat dan rekapitulasi suara, berjalan baik dan benar, jujur dan adil di semua TPS. Jangan sampai ada kecurangan di TPS,” tandasnya.
(ADI)