MOJOKERTO : Menjadi prajurit TNI AD bukanlah satu-satunya kesibukan Kopral Satu (Koptu) I Wayan. Di sela waktunya, anggota Kodim 0815/CPYJ ini juga nampak sibuk di kebun miliknya. Wayan sukses membudidayakan tanaman buah tin di Desa Sumbertunggal, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Buah tin atau biasa disebut buah surga itu nampak tumbuh subur di lahan 500 meter persegi itu. Tak hanya tumbuh, buahnya juga sangat lebat. Apa yang dilakukan Wayan ini membuat kebanyakan orang terheran. Sebab, biasanya, tumbuhan dengan nama latin ficus caricadi itu hanya bisa hidup di tanah kering seperti timur tengah.
Wayan menceritakan tertarik dengan budidaya pohon tin ketika bertugas di Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) XXIII-H/UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) dalam misi kemanusiaan pada tahun 2013. Di sana ia menemukan pohon tin yang dibudidayakan.
"Saya sempatkan untuk belajar bagaimana cara menamam dan merawatnya. Usai bertugas di sana lalu beberapa bibit yang bagus saya bawa pulang untuk ditanam di teras rumah," katanya.
Setibanya di rumah, bibit yang diperoleh dari Lebanon itu disemai. Tak disangka bibit itu tumbuh. Awalnya hanya beberapa pohon saja yang ia tanam. Kemudian agar jumlahnya bertambah, pria kelahiran Kintamani, Bali tahun 1985 lalu ini rutin mencangkok maupun merawat terhadap puluhan jenis pohon tin yang dimiliknya. Perawatan dan pencangkokan dilakukan sebelum berangkat atau pun usai berdinas di Koramil Kuterejo.
"Jadi kami menggunakan sistem cangkok pada batangnya. Tin ini kan tidak berbunga, tapi berbuah diketiak batangnya," terangnya.
Sejak tujuh tahun terakhir, hasil panen cangkok tanaman buah surga tersebut melimpah. Hasilnya pun kini bisa dijual hingga ke mancanegara. I Wayan mengaku sudah beberapa kali mengirim tanaman buah tin tersebut beberapa negara di eropa dan asia. Beberapa di antaranya Bangladesh, Vietnam, Malaysia, hingga Prancis.
"Rata-rata bulan sekitar 3.000 bibit pohon tin kami hasilnya. Ukurannya 30 hingga 40 sentimeter," tambahanya.
Menurutnya, batang pohon tin memiliki banyak khasiat, di antaranya untuk mencegah kanker, kalsium tinggi dan vitalitas pria. Cocok untuk para lansia mencegah ostiporosis.
"Buah tin ini kan sangat mudah dibudidayakan, berbuah terus menerus. Cuma di Indonesia untuk berkebun dibutuhkan grean house kalau pembibitan buah. Sedang saya kan masih fokus pembibitan saja, sebab permintaan sangat tinggi," ucap Wayan.
Dari ribuan cangkok ini, Wayan setiap harinya memperkejakan dua sampai empat orang warga sekitar. Mereka bertugas membantu melakukan pencangkokan, penanaman, pembersihan lahan dari gulma.
"Untuk omzet mencapai Rp20 juta sampai Rp35 juta, belum dipotong ongkos pekerja, perawatan dan lain-lain. Sisanya untuk investasi memberi lahan untuk mengembangkan budi daya buahnya," ujar Pasukan kavaleri ini.
Atas usaha yang ditekuni di luar jam dinas ini, dirinya sangat terbuka bagi siapa saja baik masyarakat dan termasuk anggota TNI yang ingin belajar menanam buah tin ini.
“Silahkan saja belajar di kebun saya, khususnya rekan-rekan saya anggota TNI untuk belajar menanam buah tin karena masih sangat menjanjikan untuk lahan usaha sampingan," pungkasnya.
(ADI)