MALANG: Jelang lebaran, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cabang Malang menyiapkan uang kartal (uang kertas dan logam) sebanyak Rp 4,511 triliun. Uang pecahan tersebut disiapkan untuk mendukung memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Azka Subhan mengatakan, pada momen Ramadan dan Idulfitri umumnya terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai sebagai dampak dari peningkatan transaksi di masyarakat. Oleh karena itu, BI Malang telah bersiap dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tunai pada periode Ramadan dan Idulfitri 2021.
"BI telah mempersiapkan layanan kas selama periode tersebut, melalui perbankan dan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) di wilayah Malang Raya," katanya, Sabtu, 17 April 2021.
Azka menjelaskan, perkiraan kebutuhan uang atau outflow pada periode Ramadan dan Idulfitri sebesar 31,8 persen dari outflow secara tahunan yang terus meningkat. Khusus periode Ramadan dan Idulfitri 2021, diperkirakan kebutuhan akan uang tunai (outflow) di wilayah kerja BI Malang yang mencakup wilayah Malang Raya dan kota, Kabupaten Pasuruan dan Kota, serta Kabupaten Probolinggo meningkat sebesar 46,84 persen menjadi Rp4,511 triliun.
"Peningkatan kebutuhan uang tunai tersebut antara lain dipengaruhi oleh tren pertumbuhan uang kartal dan preferensi perbankan ke pecahan Rp100 ribu," ujarnya.
Selain itu, pelonggaran mobilitas masyarakat pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Sebab, tahun lalu ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat Ramadan dan Idulfitri. Kemudian juga, kegiatan usaha mulai membaik pasca perluasan vaksin covid dan pembukaan industri dari sektor-sektor prioritas
"Terakhir karena daya beli masyarakat mulai membaik ditandai dengan inflasi Kota Malang pada Maret tercatat 0.08 persen (mtm) dan relaksasi beberapa kebijakan pemerintah seperti pembebasan PPNBM per maret dan kebijakan BI berupa pelonggaran LTV/ FTV," jelasnya.
Oleh karena itu, sebagai upaya mendukung kesiapan perbankan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat untuk uang pecahan tersebut, BI Malang menyiapkan uang kartal sebanyak Rp4,511 triliun. Jumlah tersebut merupakan nominal yang diperhitungkan melalui estimasi kenaikan jumlah permintaan kebutuhan uang pada periode Ramadan dan Idulfitri yakni sekitar 46,84 persen lebih tinggi dari periode tahun sebelumnya yang sejumlah Rp3,072 triliun.
"Dana tersebut dipersiapkan baik untuk penarikan oleh perbankan, kegiatan kas keliling wholesale kepada BPR di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo, penukaran kepada stakeholder, instansi atau lembaga negara yang menjadi mitra kerja BI," terangnya.
Sebelumnya, BI Malang bersama seluruh unsur perbankan dan BPR di wilayah Malang Raya pada 20 Maret 2021 telah melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi persiapan kebutuhan uang tunai Bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri 2021.
Rapat koordinasi ini merupakan bentuk sinergi antara BI, perbankan dan BPR dalam rangka kesiapan pendistribusian dalam penyediaan uang pecahan kecil untuk masyarakat.
Pada rapat ini diperoleh kesepakatan antara BI Malang, perbankan dan BPR untuk melakukan layanan penukaran uang pecahan kecil sebanyak 84 titik di loket perbankan dan 38 titik di loket BPR yang tersebar di wilayah Malang Raya yang telah bekerja sama dengan BI untuk menghindari potensi munculnya penukaran uang secara ilegal dan risiko uang palsu.
Kegiatan penukaran uang baik melalui loket Perbankan maupun BPR akan dilaksanakan serentak pada 3-11 Mei 2021 di loket Perbankan dan BPR.
"Kantor Perwakilan BI Malang mengimbau masyarakat agar menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi baik di loket perbankan maupun BPR untuk menghindari risiko uang palsu dan menghimbau masyarakat untuk selalu waspada, berhati-hati dalam bertransaksi dengan menggunakan uang tunai," pungkasnya.
(TOM)