KEDIRI: Di tengah pandemi, Gua Jegles menjadi alternatif tempat wisata alam selama libur lebaran. Gua yang ada di Kabupaten Kediri cukup unik karena berada di dataran rendah dengan pemandangan indah. Tengok yuk...   

Selain berada di dataran rendah, tepatnya di Dusun Jegles, Desa Keling, Kecamatan Kepung, di dalam gua terdapat sumber air dan kolam.

Gua ini terletak 28 kilomater ke arah timur dari Kota Kediri. Gua Jegles mempunyai panjang 75 meter dengan lorong gua yang cukup luas sehingga leluasa disusuri pengunjung.

Selain meninkmati indahnya struktur batu di dinding gua, pengunjung juga bisa menemukan sumber air yang jernih dan terdapat kolam sepanjang gua dengan ikan emas yang hidup di dalamanya

Didin Saputro, salah satu pengurus Pokdarwis Bhumi Kalingga mengaku gua ini sebetulnya sudah ditemukan sejak 1980 silam. Namun tempat ini masih tertimbun lumpur sedalam 3 meter. Kesan mistis dan seram sempat melekat.

"Dahulu tempat ini dijadikan bermain anak-anak dan  gua ini baru dibuka menjadi tempat wisata sejak 2019 lalu yang saat itu hanya mengandalkan wisata river tubing, " ceritanya.  

Kemudian tahun 2020, mulai dibangun jembatan dan pembenahan. Sejak itu goa ini mulai viral dan banyak pengunjung awal 2021.

Tempat wisata yang dikelola Bumdes Desa Keling ini di hari biasa rata-rata dikunjungi  300 orang. Sedangkan untuk hari libur bisa mencapai 1.000 orang.  
"Sementara libur lebaran kali ini jumlah pengunjung tetap sama dengan hari biasa, " ucap Dindin.  

Sementara Sania Ayu, salah satu pengunjung mengaku tempat ini berbeda dengan kebanyakan tempat wisata lain di Kediri.

"Selain pemandangan bagus dengan struktur batu di dinding goa juga nyaman karena belum terlalu banyak pengunjung sehingga tidak berdesakan, " ujarnya.

Selain menikmati indahnya goa, pengunjung bisa menikmati river tubing dengan panjang 2,5 kilometer sepanjang sungai Kembang.  Wisata ini berada di area lahan setengah hektar.

Namun sayang, di lokasi wisata ini sarana dan prasarana masih belum lengkap. Seperti belum tempat parkir dan jalan menuju lokasi masih berupa tanah.

(TOM)