Ayah korban mengatakan awalnya dia dan anaknya sedang menyaksikan pertunjukan Reog di Kecamatan Jetis. Melihat ada pedagang makanan unik, si anak penasaran dan minta dibelikan. “Anak saya mungkin penasaran, lihat makanan kok ada asapnya, akhirnya saya belikan,” katanya, Rabu 13 Juli 2022.
Namun, belum semenit dipegang apalagi dimakan, asap makanan itu berubah jadi api dan membakar wajah bocah tersebut. Seketika sang ayah berusaha memadamkan api itu dengan tangan kosong tanpa bantuan alat apapun. “Karena memadamkan api itu, jari tangan saya juga ikut terbakar dan terluka,” kata sang ayah.
Dia juga langsung melepas kaos yang dipakai anaknya. Kaos itu juga ikut terbakar pada bagian depan. Begitu api padam, sang ayah langsung membawanya ke puskesmas tak jauh dari acara pertunjukan Reog. Di puskesmas, korban kemudian dirujuk ke RSU Muslimat.
“Dari puskesmas dirujuk ke rumah sakit, sebab waktu itu katanya obatnya lagi kosong,” ungkap dia
Sang ayah mengaku tidak tahu apa penyebab asap itu berubah menjadi api. Dia mengaku saat di dekat korban juga tidak sedang merokok. Dia bersyukur anaknya kini, kondisinya sudah stabil. Sudah mau makan, namun masih sedikit.
“Luka-luka bakarnya ini masih diperban, keluhannya sih panas gitu,” pungkasnya.
Sebagai catatan, Chiki Kebul merupakan jajanan yang kini sedang tren. Makanan ini berbentuk kraker kering berasap. Sementara asap timbul dari penggunaan nitrogen cair. Sedangkan nitrogen cair sendiri kerap dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan selama tidak ada lemari pendingin.
(ADI)