MALANG: Ketua Komite Perlindungan Anak (KPA), Arist Merdeka Sirait terlibat adu mulut dengan tim kuasa hukum JE, terdakwa kasus pelecehan seksual di Sekolah Selamat Pagi Indonesia Kota Batu, sesaat sebelum majelis hakim Pengadilan Negeri Kota Malang memasuki ruang sidang.
Insiden adu mulut dan saling berteriak ini, terjadi di Ruang Sidang Cakra, Rabu siang 6 Juli 2022. Selama beberapa menit, keributan tersebut dapat diredam petugas keamanan yang berjaga sebelum sidang dimulai.
Adu mulut ini terjadi setelah salah seorang anggota tim kuasa hukum terdakwa, Jefri Simatupang, meneriakkan apresiasinya terhadap Seto Mulyadi, karena sudah membela dan memberikan dukungan moral bagi kliennya.
"Yang berhak memberikan komentar dalam persidangan adalah jaksa penuntut umum, pengacara dan saksi, " teriak Jefri Simatupang kepada Arists.
BACA: Kasus Pencabulan Santriwati di Jombang DIpantau Mabes Polri
Sementara Arist menyesalkan sikap seorang aktivis perlindungan anak tersebut, yang justru berada di belakang terdakwa kasus pelecehan seksual dan predator anak dibawah umur.
"Kemarin ada kesaksian dari orang yang dikenal sebagai aktifis anak. Tapi sebuah berita memalukan karena harusnya melindungi anak, malah membela terdakwa, "sesalnya saat ditemui usai persidangan.
Selain itu, Arist juga mengkritisi keputusan majelis hakim yang tidak melakukan penahanan terhadap terdakwa JE selama proses sidang berlangsung.
Sidang kasus pelecehan seksual terhadap siswa sekolah spi kota batu, dengan terdakwa JE ini, sudah memasuki sidang ke-19, dengan agenda keterangan saksi, sejak dimulai pertama kali pada pertengahan Februari 2022 lalu.
Rencananya, hari Senin pekan depan, bakal diagendakan pembacaan tuntutan oleh jaksa penuntut umum Kejari Kota Batu.
(TOM)
