LUMAJANG: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, kembali memperpanjang status transisi darurat ke pemulihan bencana erupsi Gunung Semeru.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lumajang disebutkan status transisi tersubut diperpanjang selama 90 hari terhitung mulai 25 Maret hingga 22 Juni 2022.
"Perpanjangan status ini bisa diperpanjang atau diberhentikan sesuai kondisi dan perkembangan yang terjadi," kata Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, Senin, 4 April 2022.
Thoriq menjelaskan hingga saat ini ancaman bencana yang terjadi akibat erupsi Gunung Semeru cenderung menurun.
BACA: Lagi, Gunung Semeru Gugurkan Awan Panas Sejauh 4 KM
Namun demikian situasi di lapangan terkait gangguan kehidupan dan rpenghidupan sekelompok masyarakat penyintas erupsi Gunung Semeru masih berlangsung. Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah penanganan lebih lanjut.
"Untuk melanjutkan proses pemulihan bencana erupsi maka perlu memperpanjang status transisi darurat ke pemulihan bencana erupsi gunung Semeru," jelasnya.
Selain itu, Thoriq mengaku telah menugaskan Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang untuk mengambil langkah-langkah yang dipandang perlu dan mendesak dan melakukan koordinasi antar organisasi Perangkat Daerah.
"Jadi ini nanti BPBD mempersiapkan segala potensi penanggulangan bencana, baik personil, relawan logistik maupun peralatan, kemudian meningkatkan peran masyarakat serta dunia usaha dalam penanggulangan bencana erupsi Semeru," ungkapnya.
Sementara hingga saat ini progres pembangunan untuk hunian sementara (huntara) telah mencapai 562 unit. Sedangkan, untuk hunian tetap (huntap) telah terselesaikan sebanyak 1.656 unit, dari target pembangunan 1.951 unit.
"Bangunan huntap saat ini sudah dibangun sekitar 1.656 unit dari target 1.951 unit yang akan dibangun, dan untuk huntara saat ini sudah dibangun sejumlah 178 unit sedangkan 155 unit sudah jadi satu dengan Huntap," ujarnya.
(TOM)