SURABAYA: Dalam dua hari terakhir, dua tenaga kesehatan asal Jawa Timur meninggal dunia akibat terpapar covid-19.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur mengakui faktor kelelahan serta beban kerja yang bertambah menjadi penyebab utama terus bertambahnnya tenaga kesehatan yang meninggal dunia.
Dua perawat yang meninggal dunia itu adalah Sri Hastutik Ratnani. Perawat yang bertugas di UPT Puskesmas Walikukun, Kabupaten Ngawi, meninggal pada Sabtu siang, 12 Desember 2020.
Selang sehari kemudaian, Martenaya Porba, perawat yang bertugas di RSUD Dr. Darsono Pacitan juga meninggal setelah terpapar covid-19.
Ketua DWP Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Nursalam mengatakan kedua perawat meninggal dunia setelah dirawat selama dua hari dan tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
"Faktor utama yang menjadi penyebab meninggalnya tenaga kesehatan, yakni beban kerja yang terus bertambah. Sehingga mengakibatkan tenaga kesehatan kelelahan dalam menangani langsung pasien covid-19, " ucapnya.
Selain itu, banyak tenaga kesehatan yang tertular dari pasien covid-19, terutama pasien dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
Dari data PPNI Jawa Timur, hingga Senin 14 Desember 2020, perawat yang terkonfirmasi positif covid-19 mencapai 1.710 perawat. Sedangkan yang meninggal sebanyak 44 perawat. Terbanyak dari Surabaya berjumulah 12 perawat dan sidoarjo sebanyak 4 perawat.
(TOM)