Gerhana Bulan Total 26 Mei, LFNU Jatim Imbau Laksanakan Salat Khusuf

Imbauan salat gerhana bulan pada 26 Mei 2021 disebarkan Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur (Jatim) (Foto / Metro TV) Imbauan salat gerhana bulan pada 26 Mei 2021 disebarkan Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur (Jatim) (Foto / Metro TV)

SURABAYA : Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur (Jatim) memprediksi akan terjadi gerhana bulan total (GBT) pada 26 Mei mendatang. Karena itu LFNU Jatim mengimbau kepada umat Islam, khususnya Nahdliyin di Jatim untuk melaksanakan salat sunah gerhana bulan (khusuf).

Imbauan LFNU Jatim ini disampaikan melalalui surat edaran (SE) bernomor 68/LFNU.II/L/V/2021 tertanggal 19 Mei 2021 terkait gerhana bulan total itu. SE ditandatangani oleh Ketua PW LFNU Jatim Shofiyulloh atau Gus Shofi dan sekretarisnya, Fathurrozi.

Dalam SE dijelaskan, berdasarkan kalender hisab PW LFNU Jawa Timur, diperkirakan akan terjadi GBT pada hari Rabu Pahing, 14 Syawal 1442 H/26 Mei 2021 M. Gerhana bulan meliputi Asia, Rusia Timur, sebagian Australia, dan Amerika. Berdasarkan sudut pandang ilmu falak, fenomena kosmik itu bisa diamati dari Indonesia secara sempurna, kecuali di bagian barat. Sebab, saat itu bulan masih di bawah ufuk, sehingga detik-detik awal terjadinya gerhana tidak bisa teramati.

Baca Juga : Ini 5 Fenomena Langit yang Bisa Dinikmati di Bulan Mei

Di Indonesia, gerhana bulan tersebut bisa diamati dari Indonesia dari pukul 16:44:56 WIB sampai 19:52:25 WIB. Sementara Indonesia bagian Barat tidak bisa menyaksikan detik-detik awal gerhana karena Bulan masih di bawah ufuk atau belum terbit.

"Awal gerhana pada pukul 16:44:56 WIB. Awal total pada pukul 18:11:20 WIB. Tengah gerhana pada pukul 18:18:41 WIB. Akhir total pada pukul 18:26:02 WIB. Akhir gerhana pada pukul 19:52:25 WIB. Magnitude 1.009. Lama gerhana 3 jam 7 menit 29 detik. Sedangkan lama total 14 menit 42 detik," katanya dalam SE tersebut.

Perkiraan gerhana bulan total dari sisi ilmu falak itu sedikit berbeda penjelasan dengan penjelasan peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Andi Pangerang. Di antaranta terkait waktu puncak gerhana bulan total dan durasi gerhana yang memiliki selisih beberapa detik dengan hitungan Ilmu Falak dari LFNU Jatim.

Berdeasarkan Lapan, puncak GBT akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB atau 19.18.43 WITA atau 20.18.43 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari Bumi. Sementara untuk puncak perige terjadi pada pukul 08.57.46 WIB atau 09.57.46 WITA atau 10.57.46 WIT dengan jarak 357.316 kilometer dari bumi.

Gerhana bulan total kali ini juga dapat disebut sebagai bulan merah super mengingat lebar sudutnya lebih besar 13,77 persen dibandingkan ketika berada pada titik terjauh. Kecerlangannya 15,6 persen lebih terang dibandingkan rata-rata biasa. Durasi fase gerhana bulan total kali ini cukup singkat. Hanya 14 menit 30 detik.

GBT bulan ini juga bertepatan dengan Hari Raya Waisak, yaitu pada 15 suklapaksa (paroterang) Waisaka 2565 Era Buddha yang jatuh pada Rabu depan pukul 18.13.30 WIB, 19.13.30 WITA, serta 20.13.30 WIT pada jarak 357.461 kilometer dari bumi.

 


(ADI)

Berita Terkait