SURABAYA: Aparat kepolisian membantah sebuah video viral yang menggambarkan puluhan pengendara menjebol pagar Jembatan Suramadu untuk menghidari petugas penyekatan.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum, membenarkan video viral itu terjadi di kawasan Suramadu. Namun, Ganis menyebut pengendara itu bukan lolos penyekatan, melainkan dialihkan ke jalur alternatif oleh petugas gabungan yang berada di lokasi.
"Itu (pengendara dalam video) bukan lolos. Jadi, memang kemarin terjadi penumpukan, kita cari alternatif jalan di mana tetap ada penjagaan dan mereka tidak lolos (dari penyekatan)," kata Ganis, dikonfirmasi, Senin, 7 Juni 2021.
BACA: Viral!, Hindari Swab Massal, Warga Jebol Pagar Jembatan Suramadu
Dalam video berdurasi 26 detik yang diunggah akun @madurakocak35 itu, memperoleh beragam tanggapan dan telah diputar ribuan kali oleh warganet. Akun tersebut menuliskan caption 'Bender Caen Ibu khofifah, jek reng Madureh te-sakteh' (benar kata Ibu Khofifah, kalau orang Madura sakti-sakti).
Ganis menerangkan, ada petugas gabungan dari Brimob, Satpol PP, hingga Dishub dan para personelnya dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Para petugas tetap melakukan penyekatan dan melakukan swab antigen ke setiap pengendara yang melintas.
"Mereka dari pengguna jalan yang menyusur di jalan tikus tadi sudah diarahkan dan mereka tidak lolos dari pemeriksaan Swab," ujarnya.
Menurut Ganis, video viral tersebut tidak semuanya benar. Sebab tidak ditampilkan secara utuh. Dia memastikan, semua pengendara yang melintas dipastikan terjaring penyekatan.
"Jadi, itu (video) viral mungkin dia mengambil gambarnya mungkin cuman secara parsial saja. Insyaallah semuanya tidak akan lolos dan semua tetap dilakukan Swab, agar Surabaya tetap sehat, Madura semua sehat, dan Indonesia semua sehat," katanya.
(TOM)