SURABAYA: Berbagai jurus dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mencegah dan memperkuat kontra narasi terhadap bibit intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Salah satunya dengan memanfaatkan ruang publik menjadi tempat dialog, diskusi, untuk membangun persatuan dan kesatuan terhadap Negara Kesantuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kita berikan edukasi semangat juang para Ulama dan Santri saat melawan penjajah. Dimana ketika Bung Karno meminta fatwa Ulama, beliau (KH. Hasyim Asyari) melahirkan Resolusi Jihad," kata Kepala BNPT RI, Komjen Boy Rafli Amar, pada acara dialog kebangsaan dan peresmian Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI atau Warung NKRI di Surabaya, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Rafli menjelaskan Warung NKRI merupakan salah satu program untuk membangun narasi kecintaan terhadap NKRI. Warung NKRI Ketintang Surabaya, kata dia, merupakan Warung NKRI ke- 15 di Indonesia.
BACA: Polisi Buru Pelaku Pelempar Bondet di Rumah Petugas Lapas Malang
"Karena kita sudah berkeliling ke berbagai Kota di Indonesia, dan di Jawa Timur ini pertama kali di Banyuwangi. Hari ini di tempat ini, dan Insya Allah besok kita buat di daerah Ngagel, Kota Surabaya juga," jelasnya.
Selain di Surabaya dan Banyuwangi, Refli mengaku akan terus membuka Warung NKRI di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Jatim. Di mana rencananya pada bulan November 2022, akan kembali membuka Warung NKRI di Lawang, Malang, Jatim.
"Itu adalah yang sudah terdata, untuk wilayah Jawa Timur," jelasnya.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, mengapresiasi keberadaan Warung NKRI yang memiliki konsep guyup, dimana tidak hanya sekedar tempat untuk ngopi, tetapi juga ngobrol santai. Oleh karenanya, Emil berharap, terciptanya komunikasi yang baik melalui Warung NKRI ini dapat terwujud. Terlebih ditambah program program revitalisasi nilai nilai Pancasila, dan transformasi kebangsaan.
"Dengan adanya suasana yang gayeng, ini ada yang mengatakan, komunikasi itu kalau tanpa komunikasi, masalah kecil bisa jadi besar. Sebaliknya kalau komunikasinya baik, masalah besar bisa menjadi kecil," ujarnya.
(TOM)