MALANG: Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Intan Tristanti berhasil meraih juara satu lomba video pembelajaran tingkat nasional yang digelar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sejak Mei hingga Juni 2021.
Mahasiswa prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan (FKIP) itu bercerita, ajang itu merupakan kompetisinya yang pertama. Ia sempat merasa tidak percaya diri dengan video yang akan dilombakan.
Berkat dukungan berbagai pihak, ia mengaku memberanikan diri dan nekat untuk bersaing dengan peserta lainnya. Hingga akhirnya, ia berhasil dan menyabet juara.
BACA: Salut, Pengusaha Resto Sidoarjo Antar Makanan Gratis Kepada Warga Isoman
Mahasiswa kelahiran Blitar ini menjelaskan bahwa tema yang diangkat dalam videonya adalah wawancara dan lingkungan. Dalam video itu, ia menerangkan bagaimana melakukan wawancara yang baik dan benar.
Tidak hanya sekadar wawancara, tapi juga cara berkomunikasi dengan masyarakat sosial lain. Terutama, mereka yang berada di lingkungan terdekat.
"Saya juga menjelaskan materi terkait hubungan antara manusia dan lingkungan karena tidak jarang kita melupakan hal itu," tuturnya.
Ia juga mengaku mencantumkan hasil pembelajaran peserta didik. Hal ini tidak lepas dari syarat kelengkapan video yang harus dipenuhi oleh para peserta. Pencantuman hasil pembelajaran peserta didik ini juga menjadi salah satu faktor kemenangan yang akhirnya Intan peroleh.
"Sejauh yang saya tahu, ada beberapa peserta yang mungkin tidak sempat menyertakan persyaratan tersebut sehingga mengurangi nilai. Alhamdulillah sudah saya cantumkan di video yang saya kirimkan," ungkapnya.
Setelah meraih juara, ia berharap proses pembelajaran daring ke depannya bisa lebih kreatif dan inovatif. Salah satunya, bisa menggunakan video pembelajaran yang edukatif.
Video pembelajaran juga bisa dimanfaatkan untuk tugas yang berbentuk praktek agar mampu menggali potensi yang dimiliki setiap siswa. Intan juga berharap agar para calon guru baru untuk tidak mudah menyerah dan lelah untuk belajar hal baru.
"Selalu percaya pada kemampuan diri sendiri. Hal itu tidak lepas dari peran guru yang nantinya dituntut serba bisa dalam mendidik calon penerus bangsa," ungkapnya.
(TOM)