"Tujuan sayembara ini agar pilkada di Surabaya berjalan damai dan bersih tanpa ada praktek politik uang," kata Ketua Banteng Lawas Suroboyo, Saleh Ismail Mukadar.
Ismail mengatakan sayembara akan dimulai 9 November 2020 hingga hari H pilkada pada 9 Desember 2020. Sebelumnya, tim pemenangan banyak menerima laporan adanya politik uang.
"Ada pembagian sembako dengan motif mengarahkan kepada paslon tertentu pada pilwali Surabaya," terangnya.
Dalam sayembara ini, disediakan hadiah Rp 10 juta untuk penangkap pelaku politik uang. Sedangkan, untuk penangkap perusakan APK, khususnya baliho dan banner paslon akan dihadiahi Rp 250 ribu untuk banner dan Rp 500 ribu untuk baliho.
"Sayembara ini diperlukan lantaran bawaslu kurang merespon kasus politik uang dan perusakan APK, tindaklanjut temuan kasus ini masih belum tegas," katanya.
Padahal, politik uang dan perusakan APK dianggap menyalahi perundang-undangan. Sehingga, sayembara ini diharapkan juga dapat membantu sebagian tugas bawaslu Kota Surabaya.
(ADI)
