Khofifah Minta Pendataan Rumah Rusak Harus Tuntas Sepekan

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (Foto / Metro TV) Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (Foto / Metro TV)

SURABAYA : Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta pendataan dan validasi rumah rusak akibat gempa bumi 6,1 M di Malang tuntas dalam sepekan. Tujuannya proses perbaikan bisa segera dilakukan sesuai tingkat kerusakannya.

Khofifah juga meminta agar proses identifikasi dan validasi ini segera disebarluaskan kepada masyarakat. Tujuannya, warga yang rumahnya terdampak gempa bumi dapat melakukan konfirmasi tentang kerusakan yang terjadi, apakah masuk dalam kategori berat, sedang, atau ringan.

"Informasi pendataan dan validasi harus diumumkan secara luas, baik melalui pengumuman yang ditempel di balai desa, sampai dengan RT/RW," katanya, Kamis 15 April 2021.

Khofifah mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo bahwa, pemerintah pusat akan memberi stimulan untuk rumah terdampak gempa. Masing-masing kategori rusak berat sebesar Rp50 juta di luar ongkos pengerjaannya. Kemudian rusak sedang Rp24 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.

"Jadi selama proses menunggu ini, kami minta proses identifikasi dan validasi ini selesai dalam waktu sepekan untuk selanjutnya kita sampaikan ke BNPB data-datanya," ujarnya.

Dia menambahkan, dalam penanganan dampak gempa bumi ini, Pemprov Jatim berkoordinasi dan sinergi terus dilakukan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan termasuk recovery dan rekonstruksi. Sinergi berbagai pihak ini di antaranya dukungan dari TNI-Polri.

"Kami bersama Pak Pangdam V Brawijaya dan Pak Kapolda Jatim telah berkoordinasi. Nanti, aparat TNI dan Polri akan dimaksimalkan untuk membantu percepatan pelaksanaan pembangunan bagi rumah yang rusak berat," katanya.

Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini juga berterima kasih kepada para relawan yang turun langsung ikut membantu korban gempa, salah satunya para relawan yang melakukan trauma healing atau trauma konseling kepada para korban terutama anak-anak.

"Trauma healing atau trauma konseling itu menjadi penting terutama bagi anak-anak agar tidak merasa trauma akibat bencana gempa kemarin," kata Khofifah.

 


(ADI)

Berita Terkait