Kades Pesta Miras Viral, Ciumi Wanita Pemandu Lagu

Aksi oknum kades Lamongan yang viral di media sosial/metroTV Aksi oknum kades Lamongan yang viral di media sosial/metroTV

LAMONGAN: Seorang oknum kepala desa (Kades) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, viral di media sosial setelah  asyik menciumi wanita pemandu lagu di sebuah kafe.  Setelah viral, Kades nakal ini meminta maaf. Ehmmm...
 
Oknum kades itu diketahui bernama Siaji, Kades Sugihwaras,  Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan. Dalam video berdurasi 19 detik ini, Siaji tidak sendiri, tapi ditemani seorang rekannya yang sedang asyik karaoke dengan pemandu lagu dengan background sejumlah botol miras.

Aksi pesta miras dan menciumi seorang pemandu lagu ini terjadi sebuah kafe di perbatasan kabupaten Lamongan - Gresik.  Aksi oknum kades yang tidak patut ditiru ini, terjadi 26 Juli lalu  sontak langsung viral setelah diunggah akun instagram @lamongan update.

Banjir kecaman dari para netizen langsung menghujam. Sayangnya, setelah viral unggahan video itu telah dihapus.  Selain mendapat kecaman dari netizen warga lamongan,  kecaman juga datang dari ketua DPRD Kabupaten Lamongan abdul ghofur hingga Bupati Lamongan, Yurohnur Efendi.  

"Kami sudah melakukan sesuai prosedur untuk mengklarifikasi video tersebut. Tentu sanksi akan diberikan jika memang melakukan pelanggaran, " tandasnya.

BACA: Suami Kades di Pasuruan Curi Motor

Atas perbuatannya yang viral ini, Siaji mengakui  salah dan meminta maaf kepada lembaga desanya (LKD) dan perangkat desa setempat. Namun ia merasa ditipu dan membantah jika menenggak minuman keras.


"Saya tidak ikut mengkonsumsi miras. Sebab punya  penyakit liver. Hanya satu gelas untuk penghormatan warga. Tapi, saya minta yang putih saja," ujarnya.

Karena telah video viral itu, Siaji juga mengaku telah dihubungi pejabat di Dinas Pemerintahan Desa (PMD) Pemkab Lamongan. Dia menegaskan, bukan hanya sekadar permohonan maaf kepada masyarakat, melainkan dirinya juga turut malu.
"Pokoknya tidak terukur, saya malu. Saya bukan orang baik, tapi ojo nemen-nemen lah. Apalagi diketahui pak kiai-kiai. Saya ditipu katanya mau ke Surabaya ternyata ke situ, " sesalnya.

 


(TOM)

Berita Terkait