Kota Batu: Pemerintah Kota Batu mendorong ekspor berbagai produk unggulan ke pasar internasional. Salah satunya produk tanaman hias "Song of India" ke Tiongkok dengan nilai mencapai Rp150 juta.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai di Kota Batu, Jawa Timur, pada Senin, menyatakan bahwa ekspor tanaman hias ke Tiongkok ini menunjukkan potensi besar pelaku usaha di Kota Batu untuk memperluas pasar mereka.
"Kita sangat senang bahwa anak bangsa, khususnya warga Kota Batu memiliki potensi eksportir," kata Aries dikutip dari Antara, Selasa, 4 Juni 2024.
Aries menjelaskan bahwa ekspor 3.500 tanaman hias "Song of India" ke Tiongkok ini adalah bagian dari upaya Pemerintah Kota Batu dan berbagai pemangku kepentingan untuk mengajak lebih banyak pelaku usaha berorientasi ekspor.
Menurutnya, Pemerintah Kota Batu bersama Bea Cukai Malang akan berkolaborasi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi pelaku usaha dalam proses ekspor.
"Pemerintah Kota Batu dan juga Bea Cukai dengan Klinik Ekspornya, akan berupaya bersama-sama jika terdapat kendala yang dialami UMKM saat melaksanakan ekspor," katanya.
Ia menambahkan bahwa Kota Batu memiliki sejumlah produk unggulan yang sudah menembus pasar internasional, seperti keripik buah dan sayur, pot tanaman dari sabut kelapa, dan tanaman hias.
"Produk unggulan Kota Batu yang telah memenuhi pasar luar negeri antara lain keripik buah dan sayur, pot dari sabut kelapa dan tanaman hias," jelasnya.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, Erifina Lucky Kristian, menambahkan bahwa nilai ekspor tanaman hias Jawa Timur mencapai 1,4 juta dolar Amerika Serikat (AS), dengan pasar utama di Singapura, Denmark, dan Belanda.
"Nilai ekspor tanaman hias Jawa Timur mencapai 1,4 juta dolar AS yang telah masuk ke pasar Singapura, Denmark dan Belanda," ungkap Erifina.
Ia juga menambahkan bahwa Diskoperindag Provinsi Jawa Timur telah melakukan berbagai program untuk mendorong ekspor produk unggulan, termasuk misi dagang luar negeri, pendampingan Industri Kecil Menengah (IKM) ekspor, dan Festival Ekspor.
"Pelepasan ekspor kali ini, membawa angin segar bagi pelaku usaha dan diharapkan akan berlanjut," tambahnya.
Ketua Klinik Ekspor Bea Cukai Malang, Dwi Prasetyo Rini, menyatakan bahwa saat ini sudah ada tiga pelaku usaha dari Kota Batu yang difasilitasi oleh Klinik Ekspor Bea Cukai Malang untuk melakukan ekspor ke berbagai negara.
"Terima kasih atas dukungan Pemerintah Kota Batu dan ke depan, Bea Cukai siap mendukung untuk ekspor dari Kota Batu,"ujarnya.
Pada 2023, Klinik Ekspor Bea Cukai Malang telah mendampingi sekitar 400 UMKM. Dari jumlah tersebut, 20 UMKM telah berhasil melakukan ekspor perdana pada 2023, dan diharapkan jumlah pelaku UMKM yang melakukan ekspor akan meningkat pada 2024.
(SUR)