SURABAYA: Peristiwa kebakaran di Surabaya meningkat tajam sepanjang musim kemarau ini. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya mencatat mulai Januari hingga 29 September 2022, terjadi 549 kebakaran.
Dari jumlah itu, 388 diantaranya merupakan kebakaran non bangunan atau di lahan terbuka. Jumlah kebakaran non bangunan ini jauh meningkat dari tahun sebelumnya.
"Untuk kebakaran non bangunan atau lahan terbuka ini, memang ada kenaikan yang signifikan," kata Kepala DPKP, Dedik Irianto, Kamis 29 September 2022.
Ia mencontohkan, salah satu kebakaran di lahan terbuka yang memakan korban jiwa adalah kebakaran di Medokan Semampir AWS Surabaya, pada 25 September lalu. Kejadian tersebut disebabkan karena membakar alang-alang di lahan terbuka.
BACA: Usai Pesta Miras, Sejoli di Gresik Kompak Curi Motor
Dedik tak memungkiri bahwa musim kemarau berdampak pada kenaikan angka kebakaran, bahkan pada dua bulan terakhir.
"Pada bulan Agustus sampai September, menempatkan kebakaran alang-alang pada posisi kejadian kebakaran lahan terbuka tertinggi pada tahun ini. Kebakaran alang-alang itu satu hari bisa sampai tujuh kejadian," terangnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau beberapa hal kepada masyarakat sebagai langkah preventif untuk mencegah timbulnya kebakaran.
Pertama, masyarakat diminta agar tidak membakar sampah sembarangan.
Kedua, agar tidak melakukan pembersihan alang-alang pada lahan kosong dengan dilakukan pembakaran. Ketiga masyarakat diimbau tidak membuat api unggun di area yang rawan terjadi kebakaran, seperti lahan kosong dan alang-alang.
"Sedangkan keempat, masyarakat diharapkan dapat melakukan patroli dan pengawasan rutin pada tempat-tempat rawan terjadinya kebakaran. Jika masyarakat melihat kejadian kebakaran agar melaporkannya ke Command Center 112, " ujarnya.
(TOM)