GRESIK: Biji buah kecubung mengantarkan lima pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Gresik, Jawa Timur menyabet medali emas dalam ajang Indonesia International Invention Festival 2020.
Dalam ajang kompetisi yang digelar secara daring itu lima pelajar MAN 1 Gresik yang terdiri dari Ibrahim Al Khowwas, Maya Hafshoh Nur Rohmatul Haq, Siti Fathimatuz Zahro, Agika Rahman Putri dan Febi Auliyah Duwi Insani berhasil memikat dewan juri.
Lima pelajar ini membuat inovasi dengan memanfaatkan biji kecubung menjadi obat anestesi (bius) alami untuk komoditas ikan. Tanaman kecubung sendiri banyak dijumpai di lingkungan warga sekitar Gresik.
Membuat obat anestesi ini cukup mudah dan berbiaya murah. Hanya membutuhkan biji buah kecubung yang dicampur dengan alkohol 70 persen.
Buah kecubung yang memiliki nama latin datura metel ini memiliki kandungan senyawa atropin, skopolamin, dan hiosiamin. Senyawa ini memiliki potensi sebagai obat bius alami.
Biji kecubung kualitas bagus diekstrak pelarut menggunakan alkohol 70 persen. Kemudian diaduk atau di shaker selama 30 menit. Selanjutkan didiamkan selama 2 hari.
"Obat ini mampu membius ikan di masa inkubasi kurang lebih 20 menit. Tergantung banyak sedikitnya cairan anestesi yang diberikan," ujar Ibrahim Al Kowwas, Ketua Tim Peneliti.
Dijelaskan Al Komas, ide pembuatan obat bius ikan ini diawali dari banyaknya buah kecubung yang menjadi tanaman liar. Tanaman ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Bahkan oleh sejumlah pemuda, dipakai kegiatan negatif, seperti mabuk-mabukan.
"Padahal tanaman ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih baik. Dari situ kemudian ide membuat obat anestesi ikan dari biji kecubung ini muncul, " ucapnya.
Selain itu, ide pembuatan obat anestesi ini juga didasari banyaknya para petambak bandeng dan udang yang berada di wilayah Kota Gresik.
Para petambak ini kerap mengeluh kesulitan memindahkan benih.
"Dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat lain banyak benih ikan yang stress hingga berakibat mati. Obat ini bisa mengatasi masalah itu, " ucapnya.
Sementara Kepala Sekolah MAN I Gresik Masfufah mengatakan akan mengembangkan karya pelajar ini agar bisa diterapkan ke komoditas ikan yang lebih luas.
"Termasuk untuk memenuhi anestesi untuk ikan di restoran. Agar ikan tetap dalam kondisi fresh dan tidak mati, " ucapnya.
Hasil karya ilmiah para pelajar yang masih duduk di bangku kelas 10 ini meraih medali emas kategori most active interactive setelah menyingkirkan 50 peserta lain dari dalam negeri maupun luar negeri.
(TOM)