TRENGGALEK : Pemerintah pusat mengebut proyek pembangunan jalur lintas selatan (JLS) di wilayah Trenggalek dan Tulungagung. Ditargetkan jalur pesisir selatan di dua daerah tersebut akan tersambung dalam kurun waktu 3 tahun ke depan dengan menelan anggaran Rp 471 miliar.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengatakan pemerintah pusat saat ini tengah mengerjakan proyek pembangunan JLS sepanjang 18 kilometer, mulai dari Prigi Trenggalek hingga perbatasan Tulungagung.
"Ditargetkan pengerjaan proyek ini akan tuntas dalam kurun waktu 3 tahun mendatang," ungkapnya.
Menurut Emil, dengan tersambungnya kabupaten trenggalek dengan Tulungagung melalui pesisir selatan diharapkan akan membawa dampak positif terutama menyangkut pengembangan perekonomian di kawasan selatan. Sehingga arus distribusi barang dan hasil bumi bisa lebih mudah dan cepat.
"Selain itu di ruas JLS ini juga akan dibangun rest area yang berada di puncak perbukitan sehingga bisa memandang laut di wilayah tulungagung maupun Trenggalek," terangnya.
Sementara itu, Manajer Proyek JLS lot 6 PTPP (Persero), Andriasmoko mengatakan proyek JLS sepanjang 18 kilometer ini pemerintah pusat menggelontorkan anggaran senilai Rp 471 miliar. Pihaknya berharap proses pembangunan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Trenggalek maupun Tulungagung, selaku pemangku wilayah.
"Sehingga pekerjaan bisa berjalan lebih cepat," jelasnya.
Pada tahap awal pengerjaan ini, pihaknya mendapat beberapa tantangan salah satunya terkait kontur tanah yang sebagian besar berada di lereng pegunungan.
"Sehingga harus ekstra hati-hati, agar dapat membentuk trase jalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan," pungkasnya.
(ADI)