Pantauan, sejumlah peralatan medis dan obat-obatan berserakan. Selain kotor karena lumpur, obat-obatan tersebut juga bercampur sampah yang terbawa banjir. Bahkan beberapa peralatan tidak bisa digunakan.
Sementara itu, endapan lumpur masih tertinggal bersama material kayu dan sampah yang terbawa banjir. Hingga siang tadi pegawai puskesmas masih kerja bakti membersihkan sisa-sisa banjir bandang tadi malam.
“Banjirnya cukup dalam sampai 110 cm. Air masuk dari pintu dan langsung merendam semua ruangan. Karena itu, aktivitas puskesmas terpaksa dihentikan,” kata petugas medis Puskesmas Kebonagung, Agus Subyanto.
Agus mengatakan, banjir bandang tersebut sudah pernah terjadi. Bahkan hampir tiap tahun. Namun, kali ini paling parah. Selain genangan cukup dalam, arus air juga cukup kencang.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, hujan deras menyebabkan banjir dan longsor di delapan desa. Ratusan rumah terendam dan korban diungsikan sejak Minggu malam 15 November 2020. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
(ADI)