Alhamdullilah, 34.868 Calon Haji Asal Jatim Berangkat Tahun Ini

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: Provinsi Jawa Timur mendapat kuota 34.868 calon jemaah haji (CJH) untuk berangkat ke Tanah Suci tahun 2023 ini. Jumlah itu merupakan akumulasi dari CJH yang telah melunasi biaya haji tahun 2020, 2022, dan prioritas bagi lansia.

"Kuota itu terbagi antara mereka yang gagal berangkat tahun sebelumnya, dan kuota urut pemberangkatan tahun ini, serta prioritas bagi lansia," kata Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Jatim, Abdul Haris, saat dikonfirmasi, Selasa, 21 Februari 2023.

Berdasarkan data Kemenag Jatim, sebanyak 15.094 orang telah melunasi biaya haji pada tahun 2020, dan 1.904 orang lunas 2022. Kemudian ditambah dengan kuota lansia sebanyak 1.758 orang. "Sebanyak 16.112 kuota merupakan porsi tahun ini urut sesuai porsinya. Sehingga total 34.868 kuota untuk 2023 ini," jelasnya.

Haris menyebut kuota itu ditetapkan pusat dan diverifikasi oleh kabupaten/kota, dan kini tinggal menunggu kepastian kuota pastinya. Haris menyebut, kuota itu bisa jadi bertambah.

BACA: DPR Sepakat Biaya Haji Rp 49.8 Juta

Saat ini, Kemenag saat telah melakukan lobi dengan pemerintah Arab Saudi untuk mengalihkan beberapa kuota negara lain, yang tidak bisa diserap karena beberapa hal. "Misalnya kuota negara-negara yang sedang berkonflik dan berperang. Makanya kami berharap bisa dialihkan ke kita," ujarnya.

Kemenag Jatim berharap CJH asal Jatim tidak perlu resah mengenai penetapan biaya haji. Sebab, pemerintah telah berkomitmen untuk meminimalisir biaya yang harus dilunasi oleh jemaah. Dengan tetap mempertahankan pelayanan yang sudah ada.

"Untuk itu masyarakat jangan terpengaruh isu," katanya.

Terutama soal biaya haji yang membengkak. Lalu kemudian melakukan penundaan keberangkatan dan menarik biaya pelunasan yang sudah disetor. Kondisi ini banyak terjadi pada CJH yang berhak lunas di 2020 lalu.

Selain itu, bagi CJH yang telah tercatat berhak lunas tahun ini untuk segera mempersiapkan beberapa hal. Terutama persiapan fisik, mental, dan ilmu yang bakal diterapkan dalam pelaksaan ibadah haji.

"Kondisi ini penting agar seluruh jemaah benar-benar siap untuk ibadah ke Tanah Suci," ujarnya.

 


(TOM)

Berita Terkait