BANYUWANGI : Sebanyak 1.150 selokah jenjang SD dan SMP di Banyuwangi mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (TPM) secara terbatas, Rabu 24 Februari 2021. Protokol kesehatan diterapkan dengan ketat untuk mencegah penularan covid-19.
Selain membatasi jumlah siswa yang masuk, pihak sekolah juga menggunakan sistem drive thru bagi orang tua siswa yang mengantarkan putra putrinya ke sekolah. Sitem ini dilakukan untuk meminimalisasi kontak fisik antarsiswa saat berada di lingkungan sekolah.
SDN 2 Tukang Kayu, Kecamatan Banyuwangi Kota misalnya. Orang tua murid yang mengantarkan menggunakan sepeda motor langsung menurunkan putra putrinya di depan ruang kelas masing-masing. Namun sebelumnya, sejumlah guru yang bertugas telah melakukan pemeriksaan suhu tubuh, tanpa mereka harus turun dari motor.
"Kami juga mewajibkan siswa menggunakan masker dan berjaga jarak. Sebelum masuk kelas, mereka juga harus mencici tangan dengan sabun yang tersedia di masing-masing kelas," kata Kepala Sekolah SDN 2 Tukang Kayu Suci Nuryanti.
Suci mengatakan, untuk meminimalisasi penularan, pembelajaran tatap muka pun dilakukan denga jumlah terbatas, yakni 30 persen dari jumlah siswa dalam satu kelas. Sedangkan waktu belajar dibatasi tiga jam dengan maskimal dua mata pelajaran.
"Kami juga meniadakan jam istirahat agar tidak ada kesempatan anak bermain dan kontak fisik," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, dari total 1.150 SD dan SMP yang mengikuti sekolah tatap muka, 984 di antaranya merupakan SD. Sedangkan sisanya (166) atau 84 persen SMP. Seluruh sekolah tersebut telah mendapat rekomendasi dari Satgas Covid-19 Banyuwangi untuk menggelar sekolah tatap muka secara terbatas.
(ADI)